Kotapinang (SIB)- Dalam satu minggu terakhir, warga masyarakat pengguna jalan simpang perkebunan Nagodang Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) resah akibat munculnya isu kuntilanak gentayangan setiap malam kerap mengganggu pengendara sepeda motor, becak dan mobil yang melintas di daerah itu.
Ceritanya sudah ada beberapa orang pengendara sepeda motor, becak maupun pengemudi mobil disetop kuntilanak itu pada malam hari, tapi soal ada tidaknya kerugian atau yang menjadi jatuh sakit yang nyata ditimbulkan kuntilanak itu belum dapat dipastikan, sebut salah seorang warga kelurahan Kotapinang, Godang (40) kepada SIB, Minggu (27/12).
Menurutnya, kawasan jalan persimpangan perkebunan Nagodang itu diketahui cukup rawan lakalantas dan aksi begal sepeda motor. Selain itu, kawasan jalan itu cukup gelap terlindung pohon tanaman rambung. “Dari mana datangnya kuntilanak itu, jelas tidak diketahui, tetapi sudah banyak warga yang melintas di persimpangan jalan itu mengaku diganggu setan kuntilanak,†cerita Godang.
Sementara beberapa warga di lingkungan dusun Simaninggir Kotapinang menyebutkan pernah berhadapan dengan kuntilanak itu, ketika beberapa pengendara sepeda motor, becak maupun pengemudi mobil melintas kawasan persimpangan perkebunan Nagodang itu tengah malam. “Saya melihat langsung penampakan mahluk tersebut gentayangan di persimpangan jalan perkebunan Nagodang. Wujudnya berambut panjang tak tampak wajah dan seperti melayang-layang. Waktu aku menaiki becak langsung teriak karena ketakutan, ia tiba-tiba menghilang entah kemana,†aku warga yang mengaku Dian saat memberikan kesaksian telah melihat keberadaan kuntilanak tersebut Kamis (24/12) malam hari.
Ramainya cerita adanya isu kuntilanak bergentayangan ini, membuat warga ramai-ramai mengantongi besi magnet konon katanya sebagai penangkal penampakan wujud kuntilanak tersebut. Selain benda berupa besi magnet yang lain ada juga berupa perbuatan memperlihatkan sapu tangan warna putih dengan cara diikatkan di pergelangan tangan. Ada juga yang meyakini dengan cara melemparkan kencur ke tempat-tempat kuntilanak gentayangan maupun ke daerah jalan yang dianggap dihuni kuntilanak itu.
Sementara camat Kotapinang, Hasim yang dihubungi SIB lewat ponselnya belum memberikan tanggapan tentang cerita kuntilanak tersebut. (D15/d)
