Medan (SIB)- Sebagai kota multikultural, kedudukan, fungsi dan peranan para ulama di Kota Medan tentunya sangat kuat, besar, penting dan strategis terutama untuk menjamin kehidupanm umat beragama dan kehidupan sosial yang semakin baik di tengah-tengah kebhinekaan masyarakat. Di samping itu sebagai pilar pokok dalam membangun kerukunan, sikap-sikap toleransi, keterbukaan, serta mengisi bagian penting dalam membangun komunikasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan.
“Dengan peran ini kita memiliki visi yang sama dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial keagamaan dari semua kelompok agama yang ada. Peran - peran strategis para ulama selama ini tentunya sangat dibutuhkan dan harus dipertahankan serta ditingkatkan lagi,†kata Wali Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi ketika menggelar silaturahmi dengan ustadz dan ustadzah se-Kota Medan di pendopo rumah dinas wali kota, Rabu (25/3) malam.
Secara umum kata wali kota, situasi dan kondisi ketentraman umum dan ketertiban masyarakat di Kota Medan saat ini dalam keadaan baik dan kondusif. Kemudian silaturahmi serta keterbukaan terbangun kokoh. Ditambah lagi kehidupan sosial keagamaan dan kemasyarakatan berjalan cukup dinamis dengan kerukunan dan toleransi yang tinggi satu dengan yang lainnya.
Meski demikian wali kota mengingatkan, semua harus tetap memiliki kemampuan deteksi dini, guna mengantisipasi dan mewaspadai setiap potensi gangguan dan provokasi kehidupan umat beragama yang telah terbangun dan berjalan cukup baik sampai saat ini. Dikatakan wali kota, perlu digarisbawahi, kehidupan sosial keagamaan merupakan syarat fundamental dan pokok guna mempercepat serta memperluas pembangunan kota.
Diingatkan wali kota, isu agama merupakan salah satu isu pokok yang sering dapat mengganggu kantibmas selain isu pertanahan dan buruh. Oleh karenanya media dialog antar umat beragama harus senantiasa ditumbuhkembangkan secara berkesinambungan. Dari sisi kebijakan, Pemko Medan juga terus mendorong terbangunnya dan terbinanya hubungan antar umat beragama.
Di acara silaturahmi yang turut dihadiri Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri Lubis, Ketua MUI Kota Medan Prof DR Mohd Hatta, Al Ustadz H Amiruddin, sejumlah pimpinan SKPD serta alim-ulama se-Kota Medan, wali kota mengajak untuk membangun komunikasi, dialog keagamaan secara intens dan berkelanjutan sehingga secara sosial dapat membangun keterbukaan sekaligus kerjasama antar umat beragama yang semakin berkualitas.
Kemudian memfasilitasi tersedianya prasarana/sarana keagamaan yang semakin baik guna mendorong adanya identitas kota yang berarsitektur keberagaman agama dan memfasilitasi penyelenggaraan even- even sosial keagamaan dari semua kelompok agama yang ada. “Sebab misi kita adalah menciptakan dan mengembangkan Medan sebagai kota religius,†ungkap wali kota.
Selanjutnya mantan Sekda Kota Medan ini menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para ulama, pemuka agama dan tokoh keagamaan serta elemen - elemen masyarakat lainnya dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dan berharap dapat terus ikut bersama pemerintah dalam menjaga kamtibmas.
Selain itu wali kota juga berharap para ustad dan ustadzah dapat ikut menginformasikan kepada jamaahnya, tentang kondisi Kota Medan saat ini, yang tengah giat dalam pembangunan kota. Sebab, guna mewujudkan Kota Medan sebagai kota dunia tentunya diperlukan peran serta serta dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu Ustadz Amiruddin MS mewakili para ulama mengatakan, harus disadari pembangunan Kota Medan saat ini sangat pesat. Oleh karenanya sebagai kota besar dan pembangunannya cukup pesat, para ulama berharap agar Pemko Medan dapat mempercepat pembangunan Islamic Centre.
(Rel/R5/ r)