Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 10 Juli 2025

Dianggap Meresahkan, Warga Komplek Tasbih Menolak Satpam Hiwasbi

- Rabu, 25 Mei 2016 10:03 WIB
1.329 view
Dianggap Meresahkan, Warga Komplek Tasbih Menolak Satpam Hiwasbi
SIB/ Roy Marisi Simorangkir SE
Dalam pertemuan dengan pihak pengelola, ratusan warga Tasbih sampaikan keberatannya terkait kehadiran Satpam Hiwasbi.
Medan (SIB)- Ratusan warga Perumahan Taman Setia Budi Indah (Tasbih) Medan mendatangi sebuah rumah di Blok LL, yang selama ini digunakan puluhan pemuda berseragam satuan pengamanan (Satpam) dan menamakan diri Himpunan Warga Tasbih (Hiwasbi) sebagai kantornya, Jumat (20/5) malam. Kedatangan ratusan warga Tasbih bertujuan untuk meminta puluhan Satpam yang dituding tanpa izin resmi itu untuk meninggalkan Kompleks Tasbih.

Dikonfirmasi di lokasi, warga Kompleks Tasbih Blok YY berinisial "DS" mengaku, ia dan ratusan warga lain resah dengan kehadiran puluhan pemuda berseragam Satpam dan mengaku sekuriti Hiwasbih itu. Menurutnya, kegiatan Satpam Hiwasbi yang kerap keliling dan berpatroli seperti petugas keamanan itu, sangat meresahkan warga karena dikhawatirkan memecah situasi aman dan nyaman yang sudah terjaga selama ini.

"Kami warga hanya mengenal personil SSI sebagai petugas Satpam yang menjaga lingkungan Tasbih. Selama ini, kami merasa aman kok. Lalu tiba-tiba muncul sekelompok pria berseragam sekuriti yang tidak diketahui dapat izin dari siapa dan menamakan Hiwasbi. Mereka melakukan patroli seolah-olah mereka petugas keamanan di lingkungan kami. Cara mereka itu malah membuat kami khawatir dengan keamanan lingkungan ini. Kami tidak mau ada dualisme petugas keamanan di sini," ujarnya.

Disebutkan, kehadiran ratusan warga ke rumah di Blok LL yang dijadikan kantor Satpam Hiwasbi itu, bertujuan untuk meminta Satpam Hiwasbih itu keluar dari Komplek Tasbih. Menurutnya, warga Tasbih tidak ingin keberadaan petugas Satpam menjadi ajang politis atau hanya demi kepentingan perorangan.

Sementara, warga Komplek Tasbih Blok ZZ berinisial "T" mengatakan, ratusan warga sekitar sempat melakukan aksi menolak kehadiran Satpam Hiwasbi. Pada saat itu, akunya, tiba-tiba hadir sejumlah oknum aparat yang sebagian bersenjata lengkap mengawal Satpam Hiwasbi itu.

Karena kami melaporkan hal itu, petugas Provost yang hadir langsung menarik kembali oknum aparat itu, tambahnya.

Ketika diwawancara, Ir Dulang Martapa selaku Direktur Utama PT Ira Widya Utama yang mengelola Perumahan Tasbih mengaku, pihaknya juga tidak pernah memberikan izin terkait keberadaan Satpam Hiwasbi. Diakui, semenjak dibentuk hingga menjalankan kegiatan pengamanan seolah-olah petugas sekuriti, pihaknya tidak pernah diundang ataupun dimintai pendapat terkait munculnya Satpam Hiwasbi itu.

Ditambahkan, pihaknya telah melaporkan hal itu ke Poldasu dan selanjutnya penanganannya dilimpahkan ke Polresta Medan. Pelaporan itu selanjutnya terlampir dalam laporan No: STTLP/622/V/2016/SPKT "III" tanggal 10 Mei 2016, terkait tindak pidana pengrusakan secara bersama-sama, sesuai dengan Pasal 170 Jo Pasal 55,56 dan Pasal 385 KUHPidana.

"Saya sudah melaporkan ke Poldasu dan penanganannya dilimpahkan ke Polresta Medan," ujarnya. (A16/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru