Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Dinkes Medan Imbau Masyarakat Mewaspadai Vaksin Palsu

- Sabtu, 25 Juni 2016 10:35 WIB
291 view
Dinkes Medan Imbau Masyarakat Mewaspadai Vaksin Palsu
Medan (SIB)- Meskipun keberadaan vaksin palsu di Medan belum ada ditemukan, Dinas Kesehatan Kota Medan mengimbau masyarakat mewaspadainya.
"Hingga kini memang, untuk Medan belum ditemukan adanya peredaran vaksin palsu. Tetapi, kita tetap perlu mewaspadainya," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Medan, drg Irma Suryani kepada wartawan di Medan, Jumat (24/6).

Irma menjelaskan, untuk pengawasan, ada atau tidaknya vaksin palsu tersebut beredar sampai di Medan, tupoksinya berada di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM). Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan koordinasi kepada BBPOM.

"Kita wewenangnya ada dipembinaan, sementara yang melakukan pengawasan ialah BBPOM. Selain itu, fasilitas alat yang dimiliki BBPOM juga jauh lebih lengkap. Untuk itu kita akan berkordinasi dengan mereka," jelasnya.

Dengan adanya vaksin palsu, sambung Irma, hal itu tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Sebab, daya tahan tubuh yang seharusnya bisa terproteksi oleh vaksin, akibatnya menjadi rentan karena imun yang seharusnya diberikan tidak bekerja.

"Padahal, program pemerintah melakukan vaksin ialah untuk melindungi kesehatan tubuh masyarakat. Jika ternyata vaksinnya palsu, hal itu jadinya sia-sia," tegasnya.

Disinggung mengenai vaksinisasi polio yang baru dilakukan kemarin kemungkinan terindikasi vaksin palsu, Irma mengatakan hal itu sulit untuk terjadi. Sebab, vaksin polio yang digunakan pemerintah, langsung ditangani oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Ke depan, vaksin polio juga sudah menggunakan obat suntik, tidak lagi obat tetes. Dengan hal itu, vaksinnya akan lebih terjamin," pungkasnya.

Sebagaimana yang diketahui, Bareskrim Polri telah menggrebek pabrik vaksin palsu di Pondok Aren Tangerang Selatan, pada Selasa (21/6) lalu. Dari pabrik tersebut, selama ini membuat vaksin palsu berupa vaksin campak, polio, hepatitis B, tetanus, dan BCG.

Selain itu, pabrik vaksin tersebut juga diketahui telah beroperasi sejak tahun 2003 lalu atau sekitar 13 tahun. Diduga sejauh ini, kemungkinan sudah banyak yang masyarakat yang telah menggunakan vaksin palsu itu. (A18/l)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru