Medan (SIB)- Jumlah dokter spesialis anestesi jantung di Provinsi Sumut minim atau hanya 4 orang dan bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik. Sedangkan jumlah dokter anestesi di Indonesia hanya 90 orang saja.
Hal itu dikatakan dr Qadri Fauzi Tanjung SpAN KAKV selaku Ketua Acara Simposium ke-5 Indonesia Assosciation Cardiovascular Anesthesiologist (IACA) di Hotel Adimulia Medan, Jumat (14/10).
Menurutnya, minimnya dokter spesialis anestesi jantung itu disebabkan pendidikannya yang cukup berat, dan hanya ada di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) bekerjasama dengan RS Cipto Mangunkusumo dan RS Harapan Kita.
"Sampai saat ini untuk Indonesia baru ada 90 dokter, dan 7 dokter di Pulau Sumatera masing- masing di Aceh 1 dokter, Padang 1 dokter, Palembang 1 dokter dan di Sumut ada 4 dokter. Khusus yang di Sumut menjalankan tugasnya di RS Adam Malik," ujarnya. Padahal, kata Qadri, dokter anestesi jantung masih sangat dibutuhkan untuk menangani pasien.
Apalagi saat ini penanganan pasien yang dilakukan dokter anestesi membutuhkan waktu minimal 4 hingga 5 jam. Oleh karena itu, Qadri mengharapkan pendidikan dokter spesialis anestesi jantung segera hadir di Sumut. Hal ini tentu akan menambah kuantias para dokter anestesi, dan masyarakat semakin mudah menjangkau pelayanan operasi jantung.
"Saat ini Surabaya sedang bersiap untuk mendirikan pendidikan dokter anestesi jantung. Setelah itu kita berharap Sumut menyusul," tambah Qodri dalam acara yang dihadiri Dekan FK Universitas Sumatera Utara (USU) Aldi Rambe.
Ditambahkannya, dokter anestesi jantung harus mempunyai landasan ilmu dan keterampilan serta prilaku yang baik. Mengingat setiap menjalankan kerjanya selalu memiliki tim. Dengan begitu, kegiatan yang dilaksanakan simposium ini bisa memberikan peningkatan pemahaman para dokter spesialis anestesia, dokter lainnya dan perawat yang menjadi peserta.
"Simposium selama dua hari ini diharapkan bisa meningakatkan pemahaman operasi bedah jantung dan non bedah jantung," ujarnya. Sementara itu, Ketua IACA Pusat, dr Ratna Farida SpAN KAKV menyampaikan bahwa dokter spesialis jantung harus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Karena itu, Ratna mengharapkan agar para dokter mau mengambil spesialis anestesi jantung.
"Ilmu harus terus kita tampah salah satunya dengan mengikuti simposium ini. Kita berharap dengan ilmu yang kita peroleh dokter spesialis anestesi semakin booming," pungkasnya. (A18/ r)