Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 05 Juli 2025

GSJA Gelar Kampanye Perlindungan Anak

- Sabtu, 15 September 2018 11:42 WIB
247 view
Lubukpakam (SIB) -Ratusan anak dan orangtua dari Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) di Indonesia bekerjasama dengan Komnas Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KB-P3A) melakukan kampanye perlindungan anak, Jumat (14/9).

Ratusan anak dan orangtua mengusung sejumlah poster bertemakan stop kekerasan terhadap anak, stop tindakan seksual terhadap anak dan stop buly.

Kampanye dilakukan dengan longmarch dari Lapangan Tengku Raja Muda atau lapangan segitiga Lubukpakam melintasi Jalan Imam Bonjol menuju Gereja GSJA jalan Galang-Lubukpakam.

Sebelum melakukan longmarch, peserta menggelar spanduk putih berukuran 1x5 meter untuk dibubuhkan tanda tangan oleh  pengguna jalan yang ikut mendukung kampanye perlindungan anak. Dari pantauan wartawan, respon dari warga dan pengguna jalan sangat antusias memberikan tanda tangan untuk menolak kekerasan terhadap anak.

Kampanye dihadiri perwakilan Dandim 0204/DS, perwakilan Polres Deliserdang, mewakili Bupati Deliserdang Kabid Perlindungan anak Dinas P2KB-P3A Yunita, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Komnas PA Deliserdang, Junaidi Malik.

Menurut Pdt Jhontimer Malau MTh didampingi penanggungjawab Pdt Jawarman Simarmata dan Panitia Janampe Purba aksi itu merupakan kegiatan kedua yang dilakukan Gereja GSJA. Tujuannya mengajak seluruh masyarakat di Lubukpakam khususnya dan Deliserdang umumnya dapat melindungi dan stop kekerasan terhadap anak serta stop kekerasan di dalam rumah tangga.

"Kampanye perlindungan anak ini mengikutsertakan anak-anak dan orangtua, mengusung poster kecaman kekerasan terhadap anak yang saat ini kasus kekerasan terhadap anak semakin tinggi. Kampanye ini juga berupaya untuk memutus mata rantai kekerasan terhadap anak," ujar Pdt Jhontimer Malau.

Sementara Junaidi Malik dalam orasinya mengajak para orangtua untuk melindungi anak-anak secara ekstra, sebab kekerasan banyak dilakukan di lingkungan keluarga sendiri. "Saat ini kekerasan terhadap anak yang paling miris banyak terjadi di lingkungan keluarga sendiri, hal inilah yang harus diperangi. Jangan takut untuk memberitahukan kasus kekerasan seperti demikian ke pihak berwenang, agar kasus kekerasan terhadap anak dapat berkurang," paparnya. (C06/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Kantor Bawaslu Labura Terbakar

Kantor Bawaslu Labura Terbakar

Aekkanopan(harianSIB.com)Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) di Kelurahan Aekkanopan, Kecama