Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 02 Agustus 2025

Jumlah Dokter Spesialis BTKV di Indonesia Minim

- Minggu, 04 Agustus 2019 10:22 WIB
1.487 view
Jumlah Dokter Spesialis BTKV di Indonesia Minim
Ilustrasi
Medan (SIB) -Jumlah dokter spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular (BTKV) di Indonesia hanya berjumlah 150 orang. Dari jumlah tersebut, 70 persennya berdomisili di Jakarta.

"Jumlah itu masih kurang dibanding jumlah masyarakat. Mayoritas anggota kita itu di Jakarta, ada sekitar 70 persen. Di daerah-daerah masih kurang, di Medan saja baru lima orang," kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Indonesia (HBTKVI) Prof Dr Paul Tahalele SpBTKV-E (K), Rabu (31/7).

Dia mengakui, akibat minimnya jumlah dokter spesialis BTKV maka antrian pasien untuk operasi bedah jantung di rumah sakit cukup panjang.

"Antrian banyak. Harusnya dari Kemenkes membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi problem kesehatan di Indonesia, karena itu dari situ turunnya. Kita hanya pelaksana di lapangan, kita juga menjaga agar rakyat kita itu aman dari kecelakaan, cedera pasiennya selamat dan kita melaksanakan sesuai profesi kita," ujarnya didampingi Sekretaris HBTKV Indonesia dr Prasetyo Edi SpBTKV-E.

Begitupun, lanjutnya, pihaknya sudah mendirikan 16 center pusat bedah jantung dan pembuluh darah. Diantaranya, Aceh, Sumut, Padang, Riau, Palembang, Jakarta ada banyak rumah sakit, tapi pusatnya di RS Cipto Mangunkusumo dan RS Jantung Harapan Kita.

Kemudian Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Kalimantan, Samarinda, Makassar, Bali, Manado, Surabaya. "Sudah ada 16 center dan akan ada tiga center lagi, yakni Malang, Batam dan Banjarmasin. Jadi totalnya ada 19 center nanti," ungkapnya.

Dia juga berpesan, jika masyarakat mengalami keluhan jantung seperti nyeri dada maka diperiksa kepada dokter jantung. "Jadi kalau nyeri dada jangan hanya dikerok dan minum jamu saja, tapi periksa dokter terutama dokter jantung. Kalau dokter mendiagnosis perlu operasi maka akan diberikan kepada kita. Jadi yang perlu rantai kerjasama itu," tambahnya. (M17/rel/q)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru