Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 12 Juli 2025

Kalangan Sopir MPU Kecewa, Operasi Bus Massal BTS Gratis dan Tak Memiliki Halte

Redaksi - Rabu, 18 November 2020 18:26 WIB
680 view
Kalangan Sopir MPU Kecewa, Operasi Bus Massal BTS Gratis dan Tak Memiliki Halte
Internet
Ilustrasi
Medan (SIB)
Kalangan sopir mobil penumpang umum (MPU) menyampaikan kekecewaannya akibat beroperasinya bus massal berbasis Buy The Service (BTS) di Kota Medan di jalur inti kota secara gratis tanpa mengindahkan kekhawatiran ribuan sopir MPU.

Koordinator Lapangan PT Rahayu Medan Ceria, Jannes Simanjuntak kepada wartawan, Selasa (17/11) mengatakan, sejak beroperasinya BTS membuat sopir merana akibat jalur angkutan kota ditimpa BTS yang gratis dan berbadan lebih besar. Hal itu membuat calon penumpang akan lebih memilih BTS sehingga pendapatan sopir anjlok secara drastis.

Karena itu, sebut Simanjuntak, ratusan sopir, Selasa (17/11) pagi, memaksa segera digelar rapat bersama antara sopir dan mandor dengan korlap di dalah satu kawasan di Pancurbatu.

Protes sopir selanjutnya, ungkap Janner, adalah operasional BTS tidak dilengkapi halte atau tempat pemberhentian bus sesuai ketentuan sebelumnya. "Barangkali sekarang sopir masih bisa menahan diri. Tapi lambat laun mereka akan geram karena persaingannya gratis, bahkan tidak dilengkapi halte memadai," ungkapnya.

Sementara Ketua Organda Kota Medan Mont Gomery Munthe ketika dihubungi membenarkan ada menerima keberatan sopir atas beroperasinya BTS karena melanggar kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni wajib bertarif dan memiliki halte sesuai sosialisasi semula.

Gomery tetap meminta kepada sopir, mandor dan korlap supaya bersabar karena Organda juga telah mengingatkan kepada pengelola BTS untuk mematuhi persyaratan yang telah disepakati bahwa operasional BTS wajib bertarif serta dilengkapi halte standar.

“Namun ternyata operasional BTS tanpa biaya, membuat sopir sangat kecewa karena merasa dikibuli pemerintah,” katanya.
Munthe juga mengungkapkan harapannya agar Dishub Kota Medan dan Dishub Sumut dapat lebih berperan aktif dalam menyikapi persoalan itu. Sebab kedua lembaga itu adalah perpanjangan tangan pemerintah sehingga dapat meneruskan aspirasi sopir dan pengusaha angkutan.

“Negara kita berdasarkan Pancasila yang berazaskan musyawarah demi keadilan rakyat, dan ini semestinya dapat dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa termasuk di dunia transportasi,” harapnya.

Sementara Ketua Organda Deliserdang Frans Tumpu Simbolon yang dihubungi terpisah menegaskan tetap memberikan dukungan terkait beroperasinya BTS sepanjang sesuai trayek dan beberapa hal strategis yang telah disepakati. (M12/a)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru