Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 17 Juni 2025

Proyek TPT Berbiaya Rp 387 Juta Lebih Gunakan Potongan Bambu di Desa Sei Siur Langkat

Redaksi - Rabu, 16 Desember 2020 18:42 WIB
673 view
Proyek TPT Berbiaya Rp 387 Juta Lebih Gunakan Potongan Bambu di Desa Sei Siur Langkat
Foto SIB:Lesman Simamora
Proyek TPT berbiaya Rp 387 juta lebih di Dusun II Citra Desa Sei Siur Kecamatan Pangkalansusu Langkat dikerjakan terkesan asal jadi baru baru ini.
Pangkalansusu (SIB)
Proyek pembuatan tembok penahan tanah (TPT) berbiaya Rp 387 juta lebih dengan sumber dana P.APBD Langkat T.A 2020 yang terletak di Dusun II Citra, Desa Sei Siur, Kecamatan Pangkalansusu, Langkat, menuai kritik warga.

Pasalnya, proyek yang dikerjakan oleh CV Indra Pratama, itu diduga dikerjakan tidak sesuai bestek dan terkesan asal jadi.

Budi (40) salah seorang warga Pangkalansusu yang ditemui SIB baru baru ini di lokasi proyek mengatakan, dari awal proyek dikerjakan sudah menjadi sorotan warga.

Cukup banyak potongan-potongan material bambu ditancapkan di dalam papan mal, lalu kemudian di cor, dan di dalam mal coran kondisi air penuh.

"Kita heran, potongan bambu yang digunakan bak seperti kerangka besi rotan atau tulang besi beton. Proyek itu memakai material bambu tak lazim dilakukan seperti bangunan TPT lainnya pada umumnya," ucapnya dengan nada heran.

Selain itu, lanjutnya, semen, pasir dan batu kerikil yang diaduk dalam mesin molen, campuran materialnya ditengarai sangat tidak seimbang, terangnya.

"Kita melihat langsung di lokasi proyek, pekerja hanya memasukkan setengah sak semen, 30 sekop pasir dan 20 sekop kerikil bercampur pasir diaduk dalam mesin molen, itu sesuai fakta di lapangan," ucapnya.

Pantauan SIB di lapangan, terlihat para pekerja menuang adukan semen ke dalam mal coran dengan keadaan penuh air, sehingga dikuatirkan daya tahan tembok beton tersebut tidak akan sesuai seperti yang diharapkan.

Pekerja bangunan yang coba ditanya SIB, terkait penggunaan potongan-potongan bambu tertancap dalam mal, lalu dicor beton, ya kami hanya pekerja, apa yang diperintahkan, itu yang kami kerjakan, ucap buruh tanpa bersedia menyebutkan identitasnya.

Dalam plang proyek TPT tersebut tidak dicantumkan volume pekerjaan, sehingga masyarakat tidak dapat mengetahui berapa meter panjang, lebar, dan tinggi coran tembok penahan tanah yang dibangun.

Adanya dugaan pengerjaan proyek TPT tidak sesuai bestek, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat Subiyanto, coba dihubungi SIB, Minggu (13/12), lewat telepon genggamnya dan via WhatsApp-nya, namun tidak direspon.

Bahkan beberapa dokumentasi foto pengerjaan proyek menggunakan cukup banyak potongan bambu di lapangan telah dilampirkan, namun yang bersangkutan tidak juga menjawab.

"Ini proyek pemerintah, seharusnya dikerjakan sesuai bestek agar hasilnya bagus dan dapat bertahan lama, kalau di kerjakan seperti ini, ya hasilnya dikuatirkan tidak akan bertahan lama," ucap Budi.

Senin (14/12), SIB coba menghubungi kembali Kadis PUPR Langkat, Subiyanto melalui selularnya mengatakan, tunggu saya tanya dulu Kabidnya, kata dia, namun hingga kemudian mencapai dua jam ditunggu, dia tidak memberi keterangan. Ketika dihubungi kembali, yang bersangkutan tidak menjawab lagi, meski nada panggil WhatsApp-nya aktif. (M25/c)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru