Langkat (SIB)
Bupati Langkat Terbit Rencana PA melaksanakan vaksinasi Corona Virus Disease (Covid- 19) pertamanya di Jentera Malay Rumdis Bupati Langkat, Stabat, Kamis (18/3). Penyuntikan vaksin kepada Bupati, dilakukan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Langkat, dr Azhar Zulkifly.
Vaksinasi diikuti Sekdakab Langkat dr.H.Indra Salahudin, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, para Kepala Perangkat Daerah Pemkab Langkat serta sejumah tokoh agama dan masyarakat Langkat berjumlah 68 orang.
Usai disuntik vaksin, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat Langkat tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid 19 . Pemkab Langkat akan terus mendukung dan menyukseskan program vaksinasi Covid 19.
“Saya mengimbau seluruh masyarakat Langkat agar jangan takut dan jangan percaya berita-berita hoax soal vaksin. Vaksin ini aman, jangan takut. Mari kita sukseskan program vaksinasi ini. Sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Langkat,†ajaknya.
Bupati meyakinkan masyarakat Langkat, untuk tidak ragu divaksin, baik dari segi kesehatan maupun kehalalan kandungan vaksin. Sebab, sudah melalui serangkaian tahap pengujian secara klinis fase III oleh pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Kemenkes RI, dinyatakan aman untuk digunakan.
Dan untuk kehalalannya, juga sudah teruji secara klinis oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Melalui Fatwa MUI Nomor: 02 Tahun 2021 Tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Science Co. LTD China dan PT Bio Farma (Persero), MUI menyatakan bahwa vaksin tersebut hukumnya suci dan halal.
Sementara itu, Plt.Kadis Kesehatan Langkat, dr.Juliana menjelaskan, Bupati divaksin setelah mendapat hasil dari skrining kesehatan dan dinyatakan dapat divaksin. Sementara Wakil Bupati Langkat, H.Syah Afandin, belum boleh divaksin. Sebab hasil dari scrining diketahui kadar gula darah tinggi dengan angka 297 mg/dl, sehingga vaksinasi untuk Wakil Bupati kembali ditunda.
dr.Juliana menjelaskan, vaksinasi, akan diberikan dua kali atau dua tahap kepada setiap orang. Tahap keduanya, akan dilakukan pada hari ke 14, terhitung dari hari pertama divaksin.
Sebab, inkubasi vaksin pertama selama 14 hari, hanya membentuk 50 persen anti bodi. Jadi di hari ke 14 itu, dilakukan vaksinasi tahap dua, agar di hari ke 28 (terhitung dari vaksinasi pertama) , anti bodinya terbentuk 100 persen.
Hal ini dikarenakan, suntikan dosis pertama hanya mengaktifkan dua jenis sel darah putih, yakni sel B plasma dan sel T. Sel B plasma fokus membuat antibody. Sedangkan sel T secara khusus dirancang untuk mengidentifikasi patogen tertentu dan membubuhnya.
“Jadi diperlukan suntikan dosis kedua, untuk memaparkan kembali molekul antigen pada patogen virus. Guna memicu sistem kekebalan dan meningkatkan kekuatan respons imun yang sebelumnya sudah terbentuk,â€sebutnya. (A-7)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak