Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menggelar pelatihan juru bicara partai untuk kepengurusan di wilayah Sumatera Utara (Sumut) di Kartini Ballroom Le Polonia Hotel, Medan, Rabu (15/6). Sejumlah tokoh nasional menjadi pembicara. Di antaranya Ferry Kurnia Rizkiyansyah yang mantan komisioner KPU Pusat dan Tama Satrya Langkun yang aktivis antikorupsi dan pekerja sosial.
Kedua tokoh nasional itu menegaskan, juru bicara artinya menjadi sumber berita yang dibutuhkan publik serta membangun imej yang dijurubicarai. “Termasuk mengeluarkan rilis. Rilis harus cerdas dan mencerdaskan tapi saat ini banyak rilis yang justru membingungkan publik,” tegas Tama.
Tama mengurai pengertian cerdas, yang tak hanya untuk produk yang diurai tapi harus mencerdaskan publik sebab tanggung jawab mencerdaskan adalah bagian tugas juru bicara.
Mantan anggota LPSK itu membedah kekuatan media sebagai mitra juru bicara. "Media sosial, media mainstream serta akun pribadi harus juga dicermati. Semua kanal berita menjadi mitra juru bicara," tambahnya.[br]
Mengenai kepartaian, Tama memastikan, juru bicara harus mampu menangkap isu di masyarakat. Kemudian mengurai kepada publik tentang upaya yang dilakukan. “Misalnya tentang penghapusan tenaga honorer 2023. ‘Apa sikap Partai Perindo dalam komimen membela publik?’ Honorer di Indonesia 400-an ribu. Bagaimana nasib mereka tatka peraturan pemerintah itu diberlakukan? Pasti menimbulkan masalah baru dan apa way outnya?"
Tama menyimpulkan, agar Partai Perindo dikenal dan dimiliki publik maka juru bicara harus mau dan mampu mengolah isu kemasyarakatan dengan memerhatikan kepentingan publik.
Hal serupa diutarakan Ferry Kurnia Rizkiyansyah, yang mengurai pengalamannya saat menjadi komisioner di Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Juru bicara tak hanya menyampaikan program organisasi tapi harus mampu secepatnya menangkal serangan,” tambahnya.
Dalam kaitan Partai Perindo, Ferry mengurai target partai terkait kualitas juru bicara dalam membentuk imej partai. "Tiga Dapil Sumut diharap memberi tiga kursi. Juru bicara tiap daerah harus menyampaikan ke publik tentang programnya," tegasnya didampingi Ketua Perindo Sumut Rudi Zulham Hasibuan di sesi dengan moderator Donna Yulietta Siagian tersebut.
Rudi Zulham Hasibuan mengatakan dengan pelatihan tersebut pihaknya menargetkan Perindo memiliki juru bicara berkualitas di setiap tingkatan kepengurusan. "Juru bicara ini tentu akan mewakili partai dalam memajukan partai di setiap daerah. Manfaatkan kegiatan ini secara maksimal. Kita berharap dengan adanya pelatihan ini, para peserta dapat memaksimalkan potensinya," katanya.[br]
Ia mengulangi kesiapan wilayah dan daerah menghadapi verifikasi. “Jangan ada daerah berleha-leha dengan ‘mendompleng’ kerja keras pihak lain karena untuk lolos verifikasi ‘hanya’ dua pertiga kabupaten kota,” tegas Rudi.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo secara virtual memotivasi pengurus DPW Sumut dan DPD Partai Perindo di Sumatera Utara untuk mendulang sekaligus meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2024.
“Perindo Sumut adalah barometer partai di luar Pulau Jawa.”
HT minta prestasi tersebut harus ditingkatkan pada Pemilu 2024. Ajakan yang sama berlaku bagi seluruh DPW agar mampu mendudukkan anggota legislatif dari tingkat daerah hingga DPR RI. (R10/f)