Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 04 Juni 2025

Gubernur Sumut Pimpin Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

* Polda Sumut Temukan 436 Titik Api
Redaksi - Jumat, 12 Agustus 2022 12:52 WIB
380 view
Gubernur Sumut Pimpin Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
(Foto: Dok/Polda Sumut)
FOTO BERSAMA: Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi foto bersama Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, serta stakeholder lainnya usai apel, di Apron Carli Lanud Soewondo Medan, Jumat (12 /8/2022). 
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi memimpin apel kesiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan, di Apron Carli Lanud Soewondo Medan, Jumat (12 /8/2022). Apel diikuti personel TNI, Polri serta para stakeholder lainnya.

Gubernur mengatakan apel tersebut tahapan penting untuk mengingatkan perlunya upaya untuk memelihara kelestarian hutan dan lahan di Sumatra Utara.

"Indonesia salah satu paru-paru dunia setelah Brazil dan Konggo. Sehingga upaya menjaga kelestarian hutan dan lahan bagian dari upaya pelestarian dunia. Dan kegiatan ini untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, TNI, POLRI dan seluruh instansi terkait lainya dan organisasi pecinta lingkungan,” kata Edy.

Edy mengatakan berdasarkan data semester pertama tahun 2022, terdapat 206 hotspot dan 156 kejadian kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Utara. Jumlah ini mengalami peningkatan 36 titik dibandingkan semester satu tahun 2021.

Jumlah hotspot tersebut juga mengalami peningkatan cukup signifikan bila dibandingkan bulan sebelumnya. Di mana pada Juni 2022 terdapat 14 hotspot, sementara Juli 2022 terdapat 146 titik hotspot atau mengalami kenaikan 942 % .

Wilayah hotspot terbanyak periode Juni dan Juli adalah Kabupaten Tapanuli Utara 37 titik, Tapanuli Tengah 23 titik, Labuhanbatu 20 titik, Kabupaten Toba 18 titik dan Kabupaten Tapanuli Selatan 5 titik.

”Peningkatan hotspot yang cukup tinggi terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, yakni terdapat 212 titik api yang tersebar di wilayah Provinsi Sumatra Utara pada 1-9 Agustus 2022,” jelas Edy.

Sementara itu, Kapolda Sumatra Utara, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pihaknya menemukan 436 kasus menggunakan satelit dan alat-alat canggih yang ada di Polda Sumut.[br]



"Dari 436 titik api tersebut setelah dikonfirmasi dan dicek ada 315 yang benar-benar ada titik apinya dengan klasifikasi low, modle dan high. Dari jumlah kasus tersebut, kita sudah melakukan penegakan hukum pada masyarakat. Penegakan hukum ini alternatif terakhir, karena banyak kasus dilakukan dengan sengaja oleh mereka yang membersihkan lahan dan apinya dibiarkan begitu saja. Dengan kondisi cuaca yang sangat panas, membuat kebakaran hutan menjadi sangat cepat," kata Panca.

Panca mengatakan, sudah ada 11 tersangka yang diddalami.

"Ada 11 tersangka yang kita proses. Namun, kita lebih mengutamakan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat agar mereka tidak membersihkan lahan dengan cara membakar karena kondisi cuaca panas dan cukup kering. Mohon bantuan teman-teman sekalian, mudah-mudahan langkah yang kita lakukan bisa mengingatkan masyarakat bahwa membersihkan lahan dengan cara membakar berbahaya pada kondisi cuaca seperti saat ini,” kata Panca. (*)




Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru