Tokoh masyarakat Sumatra Utara (Sumut), Suryani Paskah Naiborhu, menyesalkan terjadinya perusakan baliho Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, yang terpasang di Jalan Letda Sudjono Medan. Suryani Paskah mendesak Kapolda Sumut untuk menangkap pelaku perusakan baliho tersebut.
Hal itu dikatakan Suryani Paskah Naiborhu, yang juga Wakil Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (Wabendum DPP GAMKI) dalam keterangannya, Minggu (14/8/2022).
Suryani mengatakan terlepas dari apapun itu, Puan Maharani adalah Ketua DPR RI. "Beliau adalah simbol negara. Artinya, diberi kekhususan untuk menyampaikan pandangan-pandangan kebangsaan ke masyarakat tanpa perlu izin pemasangan baliho," ujarnya.
Suryani juga mengatakan, perusakan baliho Puan Maharani oleh orang tak dikenal (OTK) tersebut bertentangan dengan etika politik. "Aksi perusakan tersebut seolah-olah menunjukkan adanya kebencian dari kelompok tertentu terhadap Puan Maharani. Dan ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang kita anut selama ini" ujarnya.
Suryani mengatakan perusakan baliho Puan Maharani tersebut juga tidak menunjukkan budaya dan ciri khas masyarakat Indonesia yang dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan sopan santun. Justru sebaliknya, perusakan baliho ini menunjukkan sifat kasar dan tidak menghargai kerukunan. [br]
Ia juga menyoroti pesan-pesan yang disampaikan Puan Maharani dalam balihonya yang berisikan pesan-pesan kebangsaan.
"Pesan-pesan kebangsaan ini tentu bagus untuk dibaca dan dipahami oleh masyarakat luas," tuturnya.
Suryani menduga aksi perusakan tersebut bernuansakan politis dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak menyukai Puan Maharani. Khususnya terkait dengan pencalonannya sebagai calon presiden. Oleh karena itu, perlu diketahui lebih lanjut siapa pelaku perusakan untuk mendapatkan alasan di balik perusakan tersebut.
"Saya meminta dan mendesak Kapolda Sumut untuk menangkap pelaku perusakan baliho tersebut. Ini juga untuk mengingatkan masyarakat bahwa aksi perusakan ini bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan nilai-nilai budaya timur yang kita anut selama ini," tuturnya.
Suryani berharap dengan terungkapnya kasus perusakan baliho tersebut maka kedepannya aksi-aksi sejenis tidak lagi terulang. "Mari kita jaga kerukunan dan kedamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik," ujarnya. (*)