Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 10 Juli 2025

HUT ke -77 RI, Rapidin: Bangsa Indonesia Dihadapkan pada Tantangan yang Besar

Redaksi - Rabu, 17 Agustus 2022 19:55 WIB
248 view
HUT ke -77 RI,  Rapidin: Bangsa Indonesia Dihadapkan pada Tantangan yang Besar
Foto: Dok/Leo Bukit
Ketua DPD PDI Perjuangan, Rapidin Simbolon.
Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diperjuangkan pahlawan negeri ini untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur bebas dari belenggu penjajahan manusia atas manusia.

Meski kemerdekaan sudah diraih, tetapi tujuan dari kemerdekaan tersebut masih banyak yang harus diperjuangkan, salah satunya mengentaskan kaum marhaen dari kesulitan ekonomi.

“Kemerdekaan adalah pintu gerbang, kata Bung Karno. Pintu gerbang itu, untuk menuju cita-cita luhur bangsa Indonesia, apa cita-cita luhur tersebut, yaitu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, yang sampai hari ini masih kita perjuangkan," kata Ketua DPD PDI Perjuangan, Rapidin Simbolon, Rabu (17/8/2022).

Rapidin menambahkan pada usia yang ke- 77 tahun, bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan yang luar biasa besar, baik tantangan global berupa resesi ekonomi akibat dampak pandemi yang mendunia yang bisa saja mengancam keberlangsungan jalannya negeri ini ke cita-cita luhur tersebut.

“Selain itu ancaman perpecahan yang diakibatkan oleh intoleransi dan tergerusnya nilai-nilai nasionalisme menjadi acaman tersendiri, jika kita tidak hati-hati maka bangsa ini akan bubar dan cita-cita membangun masyarakat yang adil makmur hanya mimpi belaka," ujarnya.

Untuk itu, kata Rapidin, seluruh stakeholder bangsa ini harus bersatu padu menghadapi tantangan tersebut dengan cara meneladani sikap dan sifat jiwa pahlawan kemerdekaan yang enggan dipecah belah, karena musuh bangsa ini tetap menggunakan politik devidet et impera untuk menghancurkan bangsa ini, dan musuh bangsa ini sadar betul selama bangsa ini bersatu maka bangsa Indonesia akan kuat dan kemerdekaan hakiki akan bisa diraih.

“Momentum 77 tahun adalah untuk merekatkan kembali persatuan bangsa ini, di mana persatuan tersebut pertama kali di kumandangkan pada 28 Oktober 1928 dan di proklamasikan pada 17 Agustus 1945 sebagai identitas bangsa yang satu yaitu Indonesia.

Indonesia tetap satu, tidak boleh ada embel-embel apapun di belakang nama Indonesia, karena Indonesia merupakan identitas satu bangsa, satu tumpah darah dan satu bahasa dan sebagai simbol perjuangan untuk membawa masyarakatnya yang adil dan makmur. Dirgahayu Indonesia dan NKRI harga mati," katanya. (*)




Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru