Perayaan Natal dosen dan pegawai Universitas Methodist Indonesia (UMI) Medan yang digelar di aula Kampus II UMI, Sabtu (17/12/2022) sore, berlangsung hikmat dihadiri seluruh dosen dan pegawai UMI.
Seperti Natal tahun-tahun sebelumnya, panitia juga memberikan bakti sosial kepada satpam, sopir, tenaga penunjang dan CS yang bekerja di lingkungan kampus.
Ketua Panitia Natal Roni Jhonson Simamora ST MCs dalam sambutannya mengucapkan syukur para dosen dan pegawai UMI Medan bisa merasakan suka cita dalam merayakan Natal. Roni yang menjabat sebagai wakil rektor III itu menerangkan Natal tahun ini mengambil tema "pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" (Matius 2: 12). Dengan sub tema " Universitas Methodist Indonesia siap menyongsong masa depan dalam bingkai kreativitas yang inovatif "
Melalui tema dan sub tema ini, mendorong para dosen dan pegawai UMI Medan untuk saling bergandengan tangan dan berjalan bersama menyongsong masa depan dalam bingkaian kreativitas yang inovatif.
"Untuk itu marilah kita bekerja sama memberikan kreativitas yang inovatif dalam menjalankan tugas dan pekerjaan kita untuk memajukan UMI dengan kasih persaudaraan," ajaknya.
Sementara itu, Rektor UMI Medan Drs Humuntal Rumapea MKom juga mengucapkan syukur dosen dan pengawai UMI bisa merayakan kelahiran Yesus Kristus.
"Kami mohon maaf tahun ini kita belum bisa merayakan Natal keluarga besar UMI," jelasnya seraya mengajak seluruh dosen dan pegawai UMI menyambut Natal dengan penuh suka cita.[br]
Acara ibadah diisi liturgi yang dibawakan para pimpinan universitas dan fakultas, dosen, pegawai serta persembahan pujian dari PS Immanuel UMI dan koor Tim safari Natal kantor GMI Wilayah I. Doa syafaat dibawakan Pdt Rustina Ginting STh.
Perayaan dihadiri Pimpinan GMI Wilayah I Bishop Kristi Wilson Sinurat STh MPd, Ketua YPGMI Pdt Binran Sipayung dan pengurus organ pengawas yayasan.
Bishop Kristi Wilson Sinurat dalam khotbahnya mengatakan ada tantangan yang kita hadapi di masa suka cita perayaan Natal tahun 2022. Pandemi Covid-19 sudah mulai kita lewati, tetapi tantangan- tantangan alami masih tetap nyata. Tantangan- tantangan itu tetap ada selama dalam perjalanan kita sampai perjumpaan dengan sang Juruslamat.
Akan tetapi di dalam perjalanan itu, ada jalan lain yang Tuhan sediakan yang akan membuat kita bisa bersuka cita. Apa pun rancangan, pemikiran atau petunjuk-petunjuk dari manusia serta ilmu yang kita pelajari, sertakan juga penyertaan Tuhan. "Sertakan juga kehendak Tuhan sehingga bisa mewujudkan univertas yang dikehendaki Tuhan," ujarnya. (*)
