Medan (SIB)
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SIK MSi, mengharap agamawan mengajak umatnya bersama menjaga kondusivitas wilayah. Bersamaan dengan itu, mantan Dirlantas Polda Sumut tersebut meminta tokoh agama memberi kesejukan saat menyampaikan uraian agama. “Berbuat baik dan mengajak umat ke arah lebih baik juga bagian dari tanggung jawab pelayanan,” ujarnya saat menerima panitia Perayaan Hari Pentakosta Persatuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Medan, Senin (23/5).
Khusus Perayaan Hari Pentakosta, Kapolrestabes Medan menyambut baik karena muaranya adalah menebalkan iman religi jemaat pada Sang Pencipta, yang pada catatannya tugas tersebut adalah bagian dari pergumulan agamawan.
Ketua Panitia Perayaan Hari Pentakosta PGPI Medan, Pdt Dr Haposan Nainggolan MTh, melaporkan, acara diadakan di HDTI Medan pada Kamiis, 1 Juni 2023, yang diisi ragam acara. Mulai dari Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang melibatkan sedikitnya 300 pendeta dan dilanjut dengan kebaktian massal. “Massal dimaksudkan sebagai doa bersama dengan melibatkan utusan gereja-gereja yang berwadah di PGPI Medan,” ujarnya.
Didampingi unsur pimpinan PGPI Medan di antaranya Ketua Pdt Ridwan Lumbantobing, Sekretaris Pdt A Parhusip, Sekretaris Panitia Pdt Binsar Sihite STh, Bendahara Dewi Sartika Meliala SSos dan Koordinator Sie Penerima Tamu dan Konsumsi Pdt Veronika Panjaitan, Pdt Haposan Nainggolan mengatakan, sebagai bagian tanggung jawab dalam pembinaan jemaat pihaknya menyantuni warga yang marjinal ekonomi. “Atas supervisi Ketua PGPI Medan, Pdt Ridwan Lumbantibing dan para penasihat serta pembina, Panitia Perayaan Hari Pentakosta PGPI Medan, memberi bahan makanan untuk 300 kepala keluarga yang ekonominya masih terdampak pasa pandemi Covid-19,” sebutnya.
Pdt Veronika Panjaitan menambahkan, untuk tertib dan lancarnya kegiatan, panitia ingin perwakilan jemaat yang hendak hadir, menghubungi panitia. “Khusus seminar dan KKR memang diwajibkan meregisterasi ke panitia di Sekretariat PGPI Medan,” tambah perempuan aktivis tersebut.
Cendikiawan perempuan Kristen yang berwadah di PWKI Medan itu mengatakan, hingga Rabu (24/5), lebih 200 pendeta mendaftar sebagai peserta seminar dan KKR. (R10/c)