Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah agar terus mewaspadai fenomena cuaca ekstrem seperti El Nino berupa kenaikan suhu permukaan air laut dan kekeringan melanda daerah ini, karena bisa berdampak langsung kepada sektor pertanian.
"Untuk mengantisipasinya, Pemprov Sumut harus sigap menyiapkan langkah antisipasi, untuk menjamin ketersediaan stok pangan bagi masyarakat agar tidak terjadi inflasi," ujar Baskami Ginting kepada wartawan, Kamis (1/6/2023) di Medan menanggapi imbauan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung terkait fenomena el nino dan kaitannya terhadap inflasi.
Menurut Baskami, fenomena el nino ini dapat mengganggu masa tanam dan panen yang diakibatkan oleh kekeringan, yang secara otomatis, bisa mengancam ketersediaan stok pangan, sehingga perlu segera dicegah dengan koordinasi yang kuat antar stakeholder terkait.
"Jadi, stok pangan harus terjamin, agar tak ada kenaikan harga yang menyebabkan inflasi. Disini perlunya ketersediaan cadangan pangan oleh pemerintah melalui Bulog, BUMD dan para petani, sehingga tidak terjadi kenaikan harga dan ketidakstabilan pasar," tambahnya.
Dalam hal ini, tambah Baskami, perlunya peran Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Sumut secepatnya menyiapkan irigasi, berupa pengairan ke area pertanian, agar bisa menghadapi cuaca ekstrem el nino .
Bagi Baskami, bila dampak el nino tidak diantisipasi, bisa dipastikan dampaknya dapat menyebabkan inflasi tinggi yang berdampak luas ke sektor ekonomi lainnya, utamanya sektor riil, sehingga perlu disusun strategi untuk menghadapinya .
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi, adanya peluang sebesar 50-60 persen terjadinya elnino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.
"Salah satu dampak el nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen. Gagal panen ini akan membuat kurangnya komoditas pertanian yang berujung pada meningkatnya harga," tandas Baskami.
Berdasarkan BMKG, el nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.(A4).