FUKRI Gelar "Hari Doa Nasional 2023" Pada 4 - 5 Juli di Medan, Dihadiri Belasan Ribu Ummat Kristiani

Medan (harianSIB.com)

Forum Ummat Kristiani Indonesia (FUKRI) akan menggelar "Doa Nasional 2023" pada 4 - 5 Juli di GBI Rumah Persembahan Medan yang direncanakan akan dihadiri belasan ribu ummat kristiani dari berbagai denominasi gereja-gereja di Sumut.

Hal itu diungkapkan Penasehat Panitia Hari Doa Nasional sekaligus Panitia "Doa Nasional 2023" Dr RE Nainggolan MM didampingi panitia lainnya Pdt Lukman Siregar, Pdt Dr Robert Benedictus, Pdt Johannes Parhusip, Jadi Pane SPd MM dan Sahata Marnix Hutabarat, SE (Bendahara Umum PGI Wilayah Sumut) saat beraudiensi ke Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting, Senin (26/6/2023) di DPRD Sumut.

RE Nainggolan awal pertemuan menginformasikan, bahwa Ketua Umum Panitia "Hari Doa Nasional 2023" ini dipimpin oleh Devi Luhut B Panjaitan dan Ketua Pelaksana Harian Pdt Bambang Jonan yang berhalangan hadir, karena ada pekerjaan yang sangat mendadak tidak bisa diwakilkan.

Selain itu, tambah RE, juga ada sejumlah tokoh nasional yang duduk di Dewan Penasehat, seperti Jenderal TNI (Purn) Luhut B Panjaitan, Prof Yasonna H Laoly, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Dr Terawan Agus Putranto, Edwin Pemimpin Situmorang SH MH, Johni Ginting SH MH dan sejumlah tokoh lainnya.

Menurut RE, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sumut ditetapkannya Kota Medan sebagai tuan rumah kegiatan akbar yang bertema "Berdoalah Demi Kesejahteraan Bangsa" (Yeremia 29:7) dan Sub Tema "Di tengah keberagaman bersatu dalam doa karya untuk menciptakan kesejahteraan, toleransi dan kebersamaan".

Ditambahkan mantan Sekdaprov Sumut ini, meski kegiatan Hari Doa Nasional ini mengumpulkan belasan ribu orang dari berbagai denominasi gereja di Sumut, tidak ada tersangkut politik praktis menjelang Pemilu 2024.

“Politik yang diusung, politik kebangsaan untuk mempertebal religi umatnya,” tegas RE sembari menambahkan, hal itu tercermin dari sub tema yang mengajak dan menuntun umat bersatu dalam doa dan karya untuk menciptakan kesejahteraan, toleransi dan kebersamaan.

Bahkan, tambah RE Nainggolan kegiatan sentral dalam acara doa nasional ini, khusus mendoakan bangsa agar tetap bersatu dan menjadikan perbedaan yang ada sebagai pemersatu bangsa.

"Semua yang hadir nantinya berdoa memakai hati nurani, untuk bangsa dan negara tercinta,” ujar RE sembari menambahkan bahwa Hari Doa Nasional yang pertama dilaksanakan di Jayapura pada 2022 dan menetapkan Kota Medan yang menjadi tuan rumah pada 2023.

Lukman Siregar dalam audiensi itu juga menambahkan, alasan dipilihnya kegiatan di GBI Rumah Persembahan Jalan Jamin Ginting Medan, karena gedung tersebut dapat menampung belasan ribu umat Kristiani.

Menurut Lukman, acara Hari Doa Nasional itu akan diawali ibadah pembuka dengan tata ibadah Katolik dan kata pembuka dari Pimpinan Sinode HKBP, dilanjutkan dengan pemaparan sejarah lahirnya Hari Doa Nasional, seminar keagamaan dan lainnya, serta ditutup dengan tata ibadah HKBP.

"Panitia sudah mengatur sedemikian rupa. Artinya, meski yang hadir belasan ribu jemaat, tapi sudah dirancang dengan baik dan persiapan sudah 75 persen. Kegiatan ini juga dipancarluaskan ke 500 kota di Indonesia yang mengadakan doa bersama. Artinya, warga yang jauh dari Medan, dapat mengikuti real time via media digital,” jelas Lukman.

Berkaitan dengan itu, RE Nainggolan dan Lukman berharap kepada Baskami Ginting untuk hadir sekaligus ikut mendukung dan menyukseskan "Hari Doa Nasional 2023" ini, agar tetap tercipta kesejahteraan, toleransi dan kebersamaan antar ummat beragama di daerah ini.

Menanggapi hal itu, Baskami Ginting sangat mengapresiasi FUKRI yang memilih Medan sebagai tempat pelaksanaan "Hari Doa Nasional 2023" dan hal ini merupakan suatu kehormatan bagi Sumut yang telah dipercaya sebagai tuan rumah.

"Saya akan hadir dan siap mendukung sekaligus menyukseskan acara yang sangat spektakuler ini. Jangan kita sia-siakan kepercayaan ini. Mari kita berikan yang terbaik kepada seluruh peserta khususnya para Pimpinan Sinode dan Pimpinan Lembaga Gereja yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia," tandas Baskami.(A4).