Kasus perundungan yang mengakibatkan siswa SD berinisial B tewas, harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Kasus ini harus diusut tuntas sehingga tidak ada lagi kejadian yang sama di masa mendatang.
“Harus diusut tuntas kejadian ini, sehingga tidak ada kasus yang sama ke depannya,” ujar Sekretaris Komisi III Ir Hendri Duin Sembiring kepada SIB via selularnya, Sabtu malam (8/7).
Politisi PDI Perjuangan itu meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian itu. Pihak Dinas Pendidikan Kota Medan juga harus membuat program pembelajaran bagi siswa dan orang tua, agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
"Ini harus diusut sampai tuntas. Jangan sampai tidak. Harus menjadi pelajaran bagi yang lain-lain agar jangan sampai terjadi lagi. Ini pukulan untuk kita semua," ujarnya.
Khusus untuk Dinas Pendidikan, diharapkan agar membuat program untuk menjaga moral dan etika anak. Pendidikan tersebut bukan hanya diberikan ke anak, tapi juga ke orang tua.
"Kita berharap ada program dari Dinas Pendidikan untuk moral dan etika anak-anak. Ini harus bisa kita jaga bersama, tapi pendidikannya jangan hanya untuk anak, tapi orang tuanya juga," tegasnya.
Peristiwa ini menunjukkan kondisi anak-anak di Kota Medan sedang tidak baik-baik saja. Apalagi perundungan itu dilakukan oleh anak SD, dan dikhawatirkan bagaimana kalau mereka dewasa nanti.
Program yang nantinya dibuat Dinas Pendidikan Medan akan disambut di DPRD Medan. Program itu nantinya bisa dimasukkan ke dalam P-APBD Kota Medan 2023.
"Diharapkan program itu segera dibuat. Saya rasa untuk penganggaran ini sudah bisa diajukan agar bisa ditampung dalam P-APBD,” pungkasnya.
Sebelumnya, diberitakan peristiwa naas menimpa siswa kelas 1 SD berinisial B (8) asal Kelurahan Mesjid Kecamatan Medan Maimun. Dia meninggal dunia diduga setelah mengalami perundungan dan pemukulan yang dilakukan oleh abang kelasnya yang juga merupakan tetangganya. (A7/d)