Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

300 Guru Sekolah Minggu se-Distrik X Medan-Aceh Ikuti TOT

Redaksi - Minggu, 16 Juli 2023 17:06 WIB
367 view
300 Guru Sekolah Minggu se-Distrik X Medan-Aceh Ikuti TOT
(Foto: SIB/Horas Pasaribu)
FOTO BERSAMA: Ratusan Guru Sekolah Minggu Gereja HKBP se-Distrik X Medan-Aceh, foto bersama usai Training of Trainer (TOT) Guru
Medan (SIB)
Panitia Tahun Profesionalisme Dalam Penatalayanan HKBP Distrik X Medan-Aceh menggelar Training of Trainer (TOT) Guru Sekolah Minggu, Sabtu (15/7) di Gereja HKBP Teladan, Resort Medan I. Kegiatan ini mengambil tema: Kerjakanlah Keselamatanmu dengan takut dan gentar (Filipi 2:12). Kegiatan ini menghadirkan sekitar 300 orang Guru Sekolah Minggu gereja HKBP se-Distrik X Medan-Aceh.
Untuk membekali pengetahuan Guru Sekolah Minggu dalam even TOT tersebut, panitia menghadirkan pembicara yakni Pdt Bonar Lumbantobing MTh, Dr Ika Nenny Putri Simarmata MPSi (Dekan Fakultas Psikologi UHN) dan Pdt Donald Manurung MTh. Hadir juga pengusaha Kota Medan, Sabam P Manalu SE MAP, yang memberikan testimoni pengalamannya sebagai Guru Sekolah Minggu selama 9 tahun di HKBP Jeriko Martubung.
Hadir pada kegiatan tersebut, Ketua Umum Panitia Ir Ronald Naibaho, Pendeta HKBP Teladan Resort Medan I Pdt Robert Silaban MTh, Ketua Pengarah Dr Maruli Siahaan, Sekretaris Distrik X Medan-Aceh Pdt Indra Hutauruk MTh, tokoh gereja HKBP Teladan Drs Godfried Effendi Lubis MM, Ketua Tahun Profesionalisme Gereja HKBP Teladan Boydo HK Panjaitan SH MH dan lainnya.
Ketua panitia Ir Ronald Naibaho mengetakan, TOT Guru Sekolah Minggu adalah satu dari sejumlah rangkaian kegiatan Tahun profesionalisme Distrik X Medan-Aceh. Kegiatan ini dilakukan karena Sekolah Minggu sebagai Produk Pelayanan Gereja HKBP dianggap perlu mempersiapkan Guru-guru Sekolah Minggu yang memiliki kemampuan mengajar anak Usia Dini secara kreatif agar anak-anak meminati Alkitab dan dapat mengerti kebutuhan dasar semasa anak-anak.
“Dasar iman anak-anak dibentuk di Sekolah Minggu, lewat Guru Sekolah Minggu. Anak-anak sebagai generasi penerus HKBP perlahan-lahan dibentuk rohaninya. Mereka belajar disiplin, saling mengasihi sampai tumbuh pada diri mereka jiwa sosial. Semua itu termasuk dalam pebinaan di Sekolah Minggu, meski orangtua di rumah sudah mengajarkannya,” kata Ronald Naibaho.
Sabam Manalu, mantan Guru Sekolah Minggu memberi motivasi kepada peserta TOT. Dia tidak menyangka bisa jadi Guru Sekolah Minggu padahal masa remajanya bergaul di dunia hitam. Tapi Tuhan memanggil dia menjadi Guru Sekolah Minggu, padahal dia hanya tamatan SMP. Dia menceritakan, jemaat HKBP Jeriko Martubung umumnya buruh bongkar muat, juga jarang ke gereja.
“Tapi saya mampu menjadikan anak-anak gemar bergereja, mereka menangis kalau tidak Sekolah Minggu dan orangtua merekapun jadi mau rajin ke gereja. Jadilah pengajar anak-anak karena panggilan, jangan harapkan imbalan dari gereja. Ajarkan mereka pertama mengenal Tuhan Yesus, dari situ mereka mengenal Tuhan. Sekarang hidup saya dicukupkan Tuhan, dari SMP saya mengambil Paket C, lalu lulus Sarjana tahun 2010 dan Magister tahun 2022 dengan IP 4,0, itulah upah dari Sorga,” ucapnya memotivasi.
Sementara itu Godfried Lubis dalam sambutannya mengatakan, ketika menjadi anggota DPRD Medan dia beserta rekan-rekannya warga gereja yang duduk di dewan sudah memperjuangkan insentif Guru Sekolah Minggu dan Sintua dan sudah dinikmati sampai sekarang. Dia berharap gereja-gereja menaikkan anggaran untuk guru sekolah minggu. Jangan anggaran sisa-sisa, karena tugas mereka sangat berat, mengajarkan anak-anak gereja yang berusia balita.
“Beri juga mereka honor, karena kami juga sudah memperjuangkan honor mereka di Pemko Medan. Lengkapi alat peraga dan samakan kurikulum untuk semua Sekolah Minggu,” harapnya. (A5/d)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru