Ketua DPD Assosiasi Petani dan Pedagang (Aspatan) Sumut Toni Togatorop SE MM meminta seluruh elemen masyarakat jeli melihat rekam jejak para calon legislatif (caleg), baik DPR RI, DPRD Sumut maupun kabupaten/kota, agar tidak sampai salah pilih pada Pemilu 2024.
"Kita tahu saat ini lagi sedang hangat-hangatnya pengumuman daftar calon sementara (DCS) caleg, baik DPR RI, provinsi maupun kabupaten/kota. Masyarakat harus jeli melihat nama caleg yang bakal dipilih pada Pemilu 2024," ujar Toni kepada wartawan, Senin (21/8/2023), melalui telepon di Medan.
Mantan Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Sumut ini, berulang-kali mengingatkan agar masyarakat jangan sampai memilih caleg "kaki-tangan" mafia tanah, judi dan bandar narkoba, karena secara tidak langsung masyarakat telah mendukung berkembangnya bisnis ilegal di Sumut.
"Hati-hati terhadap caleg yang diback-up mafia tanah, narkoba dan judi. Pilihlah caleg yang bersih dari permainan ilegal, sebelum masyarakat jadi korban para mafia ini," ujar Toni, yang juga penasehat sejumlah kelompok tani di Karo, Dairi dan Deliserdang ini.
Perlu menjadi catatan bagi seluruh masyarakat, ujar Toni, dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, musuh yang paling berbahaya bagi masyarakat, yakni peredaran narkoba yang semakin hari semakin merajalela, termasuk keberadaan mafia tanah yang telah merampas tanah-tanah rakyat .
"Kenali dan lihat rekam jejaknya terlebih dahulu siapa calon yang akan dipilih, agar pilihannya benar benar dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup dan masa depan anak anak kita. Jangan sampai memilih caleg dan calon kepala daerah yang dibiayai mafia, untuk memperlancar bisnisnya," tegasnya.
Ditambahkan Wakil Ketua DPD Partai Hanura Sumut ini, masyarakat jangan sampai tergiur dengan iming-iming yang diberikan caleg atau kepala daerah yang selama ini berada di barisan bandar narkoba, judi dan mafia tanah, karena akan lebih banyak kerugiannya di masa mendatang.
Perlu menjadi catatan bagi masyarakat, tambah Toni, menjelang Pemilu 2024 akan datang caleg dengan "jubah putih" bersih serta memiliki uang yang berkecukupan, bersosial yang tinggi, tapi tujuannya menghancurkan kebahagiaan dan cita-cita anak bangsa.
Perlu menjadi catatan, katanya, masyarakat jangan terjebak dengan hal-hal yang praktis sesaat, karena masih banyak pilihan, yakni memilih caleg yang baik, beragama dan punya program jangka panjang, dekat dengan rakyat, guna menyukseskan pembangunan di daerahnya.(A4)