Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 05 Juli 2025

Toni Togatorop Ingatkan Pemprov Sumut dan Pemkab/Pemko Antisipasi Efek Kekeringan Ekstrem

Redaksi - Kamis, 07 September 2023 14:03 WIB
418 view
Toni Togatorop Ingatkan Pemprov Sumut dan Pemkab/Pemko Antisipasi Efek Kekeringan Ekstrem
Foto Dok/Firdaus
Toni Togatorop SE MM.

Ketua DPD Assosiasi Petani dan Pedagang (Aspatan) Sumut Toni Togatorop SE MM mengingatkan Pemprov Sumut dan Pemkab/Pemko untuk mengantisipasi efek kekurangan pangan masyarakat dalam menghadapi ancaman kekeringan ekstrem menjelang 2024, karena produktivitas petani akan terhambat.

"Warning yang disampaikan Presiden Jokowi kepada gubernur dan bupati maupun wali kota, agar mewaspadai terjadinya elnino atau kekeringan ekstrem pada pertengahan September, Oktober dan November hingga akhir tahun 2023, perlu segera ditindaklanjuti para kepala daerah di Sumut," ujar Toni Togatorop kepada wartawan, Kamis (7/9/2023) di Medan.

Menurut Toni, jika kekeringan ekstrem ini terjadi, tentunya akan semakin menyengsarakan petani dan dipastikan terjadi penurunan produksi pangan atau bisa saja terjadi gagal panen, sehingga efeknya sangat berbahaya, yakni menimbulkan kekurangan pangan.

"Presiden bahkan sudah menginstruksikan bantuan pangan kepada masyarakat, mulai September hingga November 2023, sebesar 10 Kg beras/kepala kelurga (KK) setiap bulannya, untuk mengantisipasi kekurangan pasokan pangan akibat kekeringan ekstrem yang menjurus ke krisis pangan," tandasnya.

Berkaitan dengan itu, ujar Toni, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang memberikan support terhadap petani agar memacu pertaniannya, agar tidak sampai mengurangi produksi dalam menghadapi ancaman kekeringan ekstrem tersebut.

"Memang saat ini petani benar-benar was-was akibat adanya ancaman kekeringan ekstrem. Belum selesai masalah pupuk bersubsidi yang terus terjadi kelangkaan, ditambah harga pupuk non subsidi yang tidak terjangkau, kini muncul masalah baru berupa ancaman kekeringan ekstrem," tandasnya.

Dari penjelasan Toni, sampai saat ini sarana dan peralatan penunjang pola tanan rakyat belum juga difasilitasi pemerintah, sehingga petani merasa terus diabaikan, sehingga mereka terus belajar tanam, guna menghindari ancaman kekeringan ekstrem dimaksud.

Berkaitan dengan itu, Wakil Ketua DPD Partai Hanura Sumut ini mengajak Pj Gubernur Sumut Hassanudin maupun bupati/walikota se-Sumut untuk bersama-sama mengantisipasi efek terjadinya kekeringan ekstrem melanda daerah ini.(A4).


Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru