Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 08 Juli 2025

Pemprov Sumut Diminta Awasi Proyek Penanaman Pipa di Kwala Bekala-Simalingkar B

Redaksi - Jumat, 06 Oktober 2023 12:14 WIB
296 view
Pemprov Sumut Diminta Awasi Proyek Penanaman Pipa di Kwala Bekala-Simalingkar B
Net/harianSIB.com
Ilustrasi proyek pipa tanam.
Medan (SIB)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara melalui dinas terkait hendaknya mengawasi dengan ketat pengerjaan proyek penanaman pipa di Kwalabekala hingga ke Simalingkar B yang dikeluhkan warga.
“Pekerjaan yang dilakukan pihak pemborong, hendaknya diperhatikan. Jangan sampai masyarakat menjadi korban dalam pembuatan proyek itu,” ujar Anggota DPRD Medan Drs Daniel Pinem kepada wartawan, Kamis (5/10) mengomentari proyek pemasangan pipa di Kwalabekala hingga Simalingkar B yang sedang dikerjakan.
Proses pengorekan tanah, penanaman pipa, penimbunan kembali dan finishingnya haruslah memerhatikan kenyamanan warga sekitar dan pengguna jalan. “Pihak pemborong jalan harus bertanggungjawab terhadap proyek yang dikerjakannya. Jangan sampai menimbulkan korban,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Setelah penggalian, pihak pemborong proyek harusnya menimbun dengan benar lubang yang digalinya. Tanahnya harus dipadatkan, begitu juga aspal yang terkena proyek harus dibenahi dan semen warga yang terkena proyek harus diperbaiki. “Jangan hanya menimbun galian dengan tanah yang dikoreknya, sehingga banyak kendaraan warga yang terperosok ke bekas galian itu,” tegasnya lagi.
Seperti yang diberitakan SIB kemarin, warga Kwalabekala dan Simalingkar B mengeluhkan penanaman pipa air yang merupakan proyek Pemprov Sumut yang sudah berjalan sebulan di daerah mereka.
“Setelah penggalian, pihak pemborong proyek hanya menimbun galian dengan tanah yang dikoreknya. Hasilnya, banyak kendaraan warga yang terperosok ke bekas galian itu,” ujar warga M Sembiring kepada SIB, Rabu (4/10) mengeluhkan kerja pemborong.
Bukan hanya itu saja, ujarnya, tanah bekas galian berserakan hingga ke jalan yang mengakibatkan jalanan menjadi licin. Apalagi saat ini curah hujan cukup tinggi, sehingga air membasahi jalanan yang terkena tanah galian. Akibatnya para pengendara menjadi kesulitan untuk melintas karena jalan yang becek dan licin menimbulkan potensi kecelakaan.
Warga lainnya, HI Bukit yang ditemui SIB mengatakan proyek itu sebenarnya tidak masalah bagi mereka. Namun karena proses pengerjaannya, apalagi saat penutupan lubang galian itu membuat warga mengeluh. “Bukan 1 atau 2 saja kendaraan yang terperosok ke bekas galian itu, sudah banyak yang masuk dan harus dibantu keluar dari dalam,” ujarnya.
Disebutkannya, dalam proses penutupan lubang galian, pemborong nampaknya tidak memperhatikan kenyamanan para pengendara yang melintas dan parkir. Makanya saat parkir di pinggir jalan, kendaraan mereka terperosok ke dalam lubang bekas galian. Karena para pengendara merasa tanah penutup lubang galian itu sudah padat dan keras, namun ternyata kendaraan mereka anjlok saat parkir di sana karena lembek. (A7/c)



Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru