Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 05 Agustus 2025
Peduli Kanker Payudara

RSU Grandmed dan Yayasan Kanker Sumut Gelar Seminar dan Senam Ciptakan Agen Buat Penderita

Redaksi - Selasa, 24 Oktober 2023 19:03 WIB
235 view
RSU Grandmed dan Yayasan Kanker Sumut Gelar Seminar dan Senam Ciptakan Agen Buat Penderita
Net/harianSIB.com
RSU Grandmed
Lubukpakam (SIB)
Bentuk pepedulian terhadap Kanker Payudara, RSU Grandmed dan Institut Kesehatan Medistra Lubukpakam bekerjsama dengan Peraboi (Persatuan Ahli bedah Onkologi Indonesia), YKI (Yayasan Kanker Indonesia) Sumatera Utara, YKI Deliserdang dan beberapa lembaga peduli kanker, mengelar 2 kegiatan selama 2 hari.
Hal itu disampaikan Dirut RSU Grandmed Lubukpakam, dr Arif Sujatmiko MKes pada siaran persnya yang diterima SIB melalui Humasnya, Emra Sinaga, Senin (23/10) di Lubukpakam.
Disebutkan, kegiatan itu mengelar seminar tentang kanker payudara dan senam sehat Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri), sekaligus menciptakan agen perubahan di lingkungan penderita kanker payudara selama 2 hari, Sabtu hingga, Minggu (22/10) di Institut Kesehatan Medistra Lubukpakam.
Dirut RSU Grandmed dr Arif Sujatmiko MKes menginformasikan bahwa di RS Granmed telah tersedia 3 moda terapi untuk mengatasi kanker, yaitu dengan bedah tumor yaitu upaya mengobati tumor dengan zat-zat sitotoksika yang berkemampuan membunuh sel kanker.
Selanjutnya dengan Kemoterapi yaitu upaya mengobati tumor dengan zat-zat sitotoksika yang berkemampuan membunuh sel kanker.
Kemudian dengan radioterapi yaitu upaya mengobati tumor dengan mempergunakan sinar dan gelombang radiasi untuk mematikan sel-sel kanker sementara mempertahankan sel-sel yang masih sehat.
Narasumber seminar, Ketua Peraboi Sumut, dr Denny Rifsal Siregar SpB SpBOnk (K) dan Penyintas Kanker Payudara, Julida Koto, melalui seminar diharapkan dapat mendorong dan mensosialisasikan kepedulian terhadap kesehatan payudara.
Selain itu mengajarkan gejala-gejala awal kanker payudara dan teknik-teknik sederhana mengenali kemungkinan diagnosa kanker berdasar ciri-ciri dan bentuk payudara yang menyimpang dari bentuk normal.
Pada seminar dipaparkan bahwa angka kasus kanker payudara di Indonesia berdasar data tahun 2018 adalah 1,8 per seribu penduduk atau sekitar 475 ribu penderita. Kanker payudara di Indonesia menempati peringkat 1 dari daftar seluruh jumlah kanker, dan merupakan penyebab kematian teratas dari seluruh kasus kanker.
Terlebih lagi, pertambahan jumlah kasus kanker payudara di Indonesia sangat tinggi, yaitu 16,6% dari seluruh kasus kanker atau sebesar 68 ribu kasus baru per tahun.
Kemajuan dalam pengobatan kanker di Indonesia, baik teknologi kesehatan maupun penyedia jaminan pembiayaan (BPJS Kesehatan), belum nampak membuahkan hasil berupa naiknya tingkat kesembuhan kanker.
Hal itu disebabkan karena penderita kanker payudara datang ke fasilitas kesehatan ketika stadium kankernya sudah pada tahap lanjut. Saat itu, keberhasilan pengobatan jauh lebih kecil daripada ketika kanker berhasil di deteksi dini dan penderita berobat pada stadium awal.
Padahal sebelumnya Organisasi pengendalian kanker sedunia, UICC (Union for International Cancer Control) sejak Tahun 90-an telah mencanangkan setiap bulan Oktober sebagai Bulan Kepedulian Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month).
Dibuatlah istilah Pink October dan penggunaan atribut warna dan pita pink di setiap bulan Oktober, untuk mengingatkan tiap orang supaya lebih peduli terhadap kesehatan payudara.
Selanjutnya pada kegiatan senam, instruktur senam memperagakan teknik senam Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) sehingga diharapkan peserta senam bisa mengidentifikasi bentuk-bentuk awal kelainan pada payudara sehingga selanjutnya bisa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah kelainan yang ditemukannya berpotensi menjadi kanker atau tidak. (**).


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru