Medan (SIB)
Kalangan DPRD Sumut meminta Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi segera menginstruksikan Kapolres Karo AKBP Wahyudi Rahman untuk menutup judi ikan-ikan yang lagi "mengganas" di Kabupaten Karo, karena sangat meresahkan masyarakat.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM dan anggota Fraksi Partai Hanura Ebenejer Sitorus kepada wartawan, Senin (20/11) di Medan, menanggapi pengaduan masyarakat Karo yang mengaku sangat resah, akibat beroperasinya judi ikan-ikan tersebut.
"Luar biasa menjamurnya judi ikan-ikan di Karo, seolah-olah daerah itu tidak ada larangan membuka lapak judi. Ini perlu menjadi perhatian serius dari Pak Kapolda Sumut untuk segera memerintahkan Kapolres Karo membersihkan kawasan "Bumi Turang" itu dari segala bentuk judi," tambah Viktor Silaen.
Anggota Komisi D ini juga mengaku heran begitu sulitnya memberantas judi ikan-ikan, togel dan dadu di Karo, padahal Moderamen GBKP dan tokoh lintas agama sudah audiensi ke Bupati Karo, Dandim 0205/TK dan Kapolres Karo baru-baru ini, guna membahas maraknya judi di Karo.
"Kedatangan para tokoh lintas agama tersebut untuk menyampaikan keresahan masyarakat terkait maraknya judi dan narkoba dan mereka sangat berharap agar pemangku kepentingan di Karo bisa bertindak tegas dengan menutup judi ikan-ikan, togel dan dadu," tandasnya.
Tapi faktanya, tambah Ebenejer, dari pengaduan masyarakat ke lembaga legislatif, sampai saat ini judi ikan-ikan, dadu dan togel, tetap beroperasi dengan bebas, sehingga masyarakat berharap kepada wakil rakyat di Sumut menyampaikan masalah ini kepada Kapolda Sumut.
"Dari pengaduan masyarakat, judi ikan-ikan ini tersebar di sejumlah titik di Kota Berastagi, Kabanjahe dan seluruh kecamatan maupun desa di Karo. Pengelolanya merasa aman, karena dibekingi oknum aparat," tegas Viktor Silaen.
Berkaitan dengan itu, Viktor dan Ebenejer sangat berharap adanya tindakan tegas dari Polda Sumut, agar judi di Karo bisa bersih, sehingga masyarakat menjadi tenang dalam melakukan aktivitasnya, karena keluarganya tidak lagi terkontaminasi dengan permainan judi. (**)
