Medan (SIB)
Anggota Komisi A DPRD Sumut Salmon Sumihar Sagala mendesak PDAM Tirta Malem bergerak cepat memperbaiki pipa sumber mata air di hulu Aek Bolon Desa Aek Popo, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, yang terputus akibat diterjang longsor serta bak penampung air (reservoir) juga ikut rusak.
"PDAM Tirta Malem harus bergerak cepat menuntaskan masalah pipa air yang terputus ini, jangan sampai Kabupaten Karo kekeringan air bersih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 ini," tandas Salmon Sumihar Sagala kepada wartawan, Rabu (20/12) melalui telepon dari Kabanjahe.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, selama ini Karo tetap mengalami krisis air bersih, karena pasokan air tidak lagi mencukupi kebutuhan masyarakat, sehingga kebanyakan membeli air di tempat penjualan air milik masyarakat (sumur bor) yang ada di Kota Kabanjahe maupun daerah lainnya.
"Jika Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di hulu Aek Bolon Desa Aek Popo, Kecamatan Merek, yang merupakan sumber air bersih ke Kabanjahe terputus, akibat pipa diterjang longsor, tentu pasokan air ke Kabanjahe akan semakin sekarat," tambah Salmon.
Melihat fakta tersebut, anggota dewan ini sangat berharap PDAM Tirta Malem bekerja maksimal melakukan perbaikan pipa yang terputus serta bak penampung air (reservoir) yang rusak, agar pasokan air ke Kabanjahe kembali lancar.
Penegasan itu disampaikan Salmon Sagala menanggapi berita SIB, Rabu (20/12) terkait pernyataan Kabag Teknik PDAM Tirta Malem, Pilemon Surbakti, soal putusnya pipa sumber mata air di hulu Aek Bolon Desa Aek Popo, akibat diterjang banjir, sehingga banyak bongkahan kayu besar hanyut menerjang pipa.
"Beberapa titik pipa yang bocor dan rusak sudah diperbaiki. Bak penampungan juga sudah dibersihkan dari material kayu, batu dan pasir. Namun karena tingginya curah hujan akhir-akhir ini, serta medannya cukup berat sehingga terkendala dalam memperbaikinya," ujar Pilemon.
Sementara Direktur PDAM Tirta Malem, Jusup Sukatendel menyampaikan, pihaknya telah berupaya agar pasokan air bersih segera bisa lancar ke Kota Kabanjahe.
Menurut informasi yang diperoleh di lapangan, pipa yang melintasi Sungai Aek Bolon sepanjang 2000 meter, banyak yang bocor dan rusak dihantam bongkahan kayu dan terjangan longsor.(**)