Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 29 Juli 2025

BPS Sumut: FGD Persiapan Penyusunan PDRB Triwulanan dan Rebasis PDRB Berbasis CVM

Redaksi - Kamis, 21 Desember 2023 13:09 WIB
292 view
BPS Sumut: FGD Persiapan Penyusunan PDRB Triwulanan dan Rebasis PDRB Berbasis CVM
Foto: Net
Medan (SIB)
Badan Pusat Statitik (BPS) Provinsi Sumatera Utara menggelar Focus Group Discussion dalam rangka persiapan penyusunan PDRB Triwulanan dan Rebasis PDRB Berbasis CVM (Chain Volume Measure), di Santika Dyandra Premier Hotel Medan, Selasa (19/12).

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terkait pentingnya data yang komprehensif dari masing-masing dinas/instansi dan terjalinnya kerjasama dengan dinas terkat dalam penyediaan data untuk penghitungan PDRB Triwulanan Kabupaten/kota.

Kegiatan ini merupakan bentuk penjaminan mutu dan kualitas data neraca yang dihasilkan khususnya PDRB sebagai tahap awal untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi.

Kegiatan yang dibuka Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin ini menghadirkan narasumber yakni Direktur Neraca Pengeluaran BPS RI, Pipit Helly Sorayan, SE,ME dan Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara, Wahyu Ario Pratomo, serta dihadiri perwakilan instansi maupun dinas OPD di seluruh kabupaten/kota di Sumut.

Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi Rebasing (Penetapan Kembali Tahun Dasar Baru) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan metode CVM (Chain Volume Measurement).

“Perubahan metode ini bertujuan untuk mendapatkan informasi perekonomian yang lebih representatif, up-to-date, akurat, dan reliable. Harapannya, dengan adanya rebasing dapat meningkatkan kualitas data PDRB dan menjamin konsistensi dari pendekatan penghitungan PDRB,” ujarnya.

Disebutkan, berdasarkan rekomendasi UN Statistical Commission (UNSC), perubahan tahun dasar dilakukan setiap 5 atau paling lama 10 tahun sekali. Sedangkan PDB/PDRB Indonesia saat ini masih menggunakan tahun dasar 2010. Sedangkan metode CVM ini akan dilaksanakan setiap tahun.

Dengan adanya metode yang baru ini, katanya, akan menghasilkan data yang lebih berkualitas.

Selain itu bisa menangkap perubahan-perubahan yang boleh jadi gejolaknya itu sangat cepat. Seperti kemarin saat pandemi Covid-19, itu juga menjadi suatu situasi yang berbeda, jadi dengan menggunakan CVM bisa jadi presisinya lebih kuat.

Hal tersebut juga memang suatu metode baru untuk PDRB dan BPS masih terus beradaptasi. Karena banyak sekali SDM di BPS baik di provinsi atau kabupaten kota membutuhkan pemahaman. Karena itu kita latihan, kita sosialisasikan tetapi bukan hanya internal BPS saja tetapi juga kita mengajak sejumlah instansi untuk bisa mendapatkan informasi ini,” katanya.

Nurul Hasanudin menyebutkan, metode ini sudah dicoba di nasional dan akan digulirkan ke provinsi. Pihaknya sedang menunggu dari nasional dan BPS Sumut sudah menyiapkan data-datanya, menyiapkan sumber informasinya dan SDM untuk menyampaikan informasi. “Jika perubahan metode ini sudah diambil, dengan perubahan yang baru maka tidak boleh mundur dengan metode sebelumnya. Sebab itu, BPS menyiapkan SDM-nya untuk mengawal sehingga perhitungannya bisa berkelanjutan,” ucapnya.

Ia berharap dengan kegiatan ini mendapat dukungan data dari stakeholder. Hal ini mengingat setiap sektor memiliki sumber data yang baru dan tidak semua informasi didapat. Misalnya dengan bersama-sama seperti ini dapat memberikan data untuk gambaran terkait dengan sektor ekonomi.

“Dengan metode CVM akan dilaporkan setiap tahun, mulai dari harga, volume, agar bisa memotret kondisi ekonomi lebih stabil dan komprehensif,” ujarnya.

Di kesempatan itu, Nurul Hasanudin mengatakan, BPS sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk memotret bagaimana profil ekonomi setiap triwulan.

Bahkan ,katanya,yang disajikan itu membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder apakah itu terkait sumber data dan juga bagaimana sektor-sektor itu dibangun tentunya perlu informasi-informasi.

Dengan begitu maka langkah sinergi itu menjadi satu kepastian di dalam membangun hasil yang lebih baik hasil yang lebih berkualitas agar secara utuh kita bisa memberikan gambaran PDRB setiap waktunya lebih jelas antara daerah maupun waktunya berbanding secara baik,” sebutnya.

Dalam FGD tersebut, Direktur Neraca Pengeluaran BPS RI, Pipit Helly Sorayan, SE,ME menyampaikan pemaparan dengan topik ‘Sosialisasi Rebasing PDB/PDRB Berbasis CVM’. Sedangkan Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara, Wahyu Ario Pratomo, menyampaikan pemaparan dengan judul Manfaat dan Tantangan Perubahan PDRB, dengan moderator dari BPS Pendi Dewantoro. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru