Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025

Menara Lonceng dan Gapura GBKP Km.8 Padang Bulan Diresmikan

Pdt Krismas Barus : Gereja Harus Dirasakan Manfaatnya
Redaksi - Senin, 22 Januari 2024 23:36 WIB
430 view
Menara Lonceng dan Gapura GBKP Km.8 Padang Bulan Diresmikan
Foto : harianSIB.com/Eva R Pelawi
Tanda-tangan : Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt Krismas Barus menandatangani prasasti peresmian gapura dan menara lonceng GBKP Rg Km.8 Medan disaksikan Ketua BPMR Km 8 Dk Drs Sulaiman Purba MAP, pendeta pelayan  Pdt Arapen Peranginangin, Ke
GBKP Majelis (Runggun) Km.8 Padang Bulan Medan meresmikan gapura dan menara lonceng ditandai dengan pembukaan selubung , pengguntingan pita dan penandatanganan prasati, Senin (22/1/2024) di halaman gedung GBKP Rg Km. 8.

Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt Krismas Barus dalam khotbahnya mengatakan, orang yang beribadah kepada Tuhan ada tanda-tandanya, ada identitas. Karena itu kita sebagai anak Tuhan di GBKP harus nenunjukkan identitas.
Dalam beribadah katanya, anak Tuhan sebelum ke gereja harus lebih dulu berdamai dengan saudara-saudaranya.

Karena kalau tidak, ada yang menghalangi doa kita kepada Tuhan. Di rumah ibadah itu bukan hanya bertemu Tuhan, juga saudara. Pertemuan itu sangat penting. Tuhan juga datang ke dunia karena ingin bertemu dengan manusia. Karena itu rumah ibadah harus dirasakan kehadirannya bagi jemaat dan sekitarnya.

Sejak dulu, gereja dibangun adalah untuk tempat perlindungan dan pertemuan, mempetsatukan dengan rasa aman.

Demikian juga dengan lonceng kata Pdt Krisma, memiliki makna. Lonceng simbol rela berkorbanan. Orang Kristen harus rela berkorban seperti garam yang hancur tapi memberi manfaat.

Walau jumlah warga Kristen sedikit, tapi harus punya manfaat bagi sekitarnya. Kita harus jadi sumber anugerah
Diberkati menambah manfaat bagi orang lain. Kita menjadi berkat yang sebenarnya ketika kita berguna bagi sekitar. Jadi kita perlu introspeksi diri, sudahkah sesuai kata dan perbuatan?

Pdt Krismas juga mengajak para pertua dan diaken untuk terus melayani dengan hati, sesuai dengan lambang yang ditulis di menara gereja Alpa dan Omega yang menyatakan kasih tanpa batas berlangsung selamanya (kairos). Tidak terpilih menjadi pertua/diaken, tidak menghalangi untuk terus melayani. Bila melayani mengikuti pembatasan oleh sistem dunia (kronos) itu bukan pelayan sejati. Bila tidak terpilih lagi, pelayanan juga hilang. Jadi yang manakah kita, kairos atau kronos?

Seusai pengakuan iman, kebaktian dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis gapura dan menara lonceng oleh panitia pembangunan kepada Badan Pekerja Majelis Runggun Km.8 berupa prasasti dilanjutkan dengan peresmian gapura dengan membuka selubung oleh Pdt Krismas Barus dan pengguntingan pita di depan pintu menara oleh Pdt Arapen Peranginangin. Kemudian lonceng didentangkan dengan menarik tali lonceng secara bersama oleh Ketua Runggun Km 8, Dk.Drs. Sulaiman Purba, MAP, Pdt Krismas Barus, Pdt Arapen Peranginangin, Ketua Klasis Medan Kuta Jurung Pdt Sukmadiyanti Tarigan dan lainnya. Selanjutnya penandatanganan prasasti oleh Ketua Moderamen dan Ketua GBKP Runggun Km.8.

Seusai kebaktian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua Panitia Pembangunan, Jansen Barus yang menceritakan tantangan yang mereka hadapi. Dilanjutkan sambutan dari ketua runggun, Ketua BPMK Medan Kuta Jurung, Pdt Sukmadiyanti Br Tarigan, mewakili pertua diaken Jusup Ginting, mewakili
Kategorial Bp Apulina Ginting, perwakilan donatur Nd Yoel Ginting dan lainnya. Secara umum mereka mengapresiasi kinerja panitia. Walau banyak tantangan, tetap tegar, solid dan andalkan Tuhan akhirnya selesai. Gapura dan menara yang dibangun dengan dana sekitar Rp.300 juta bukan untuk gagah-gagahan, tapi simbol, kita ada bagi orang lain. Dengan diresmikannya gapura dan menara lonceng kiranya menambah sukacita bagi anak-anak Tuhan di Km.8 dan harus siap sebagai garda terdepan GBKP Klasis Medan Kuta Jurung dan contoh bagi gereja yang lain.

Acara juga diisi dengan penyerahan penghargaan kepada donatur, tarian dipersembahkan oleh anak Permata (kaum muda gereja).

Sebelumnya, turut hadir juga pada acara itu Ketua DPRD Sumatera Utara Drs Baskami Ginting, yang dalan sambutannya mengajak jemaat untuk tetap peduli pada pembangunan iman umat dan fisik gereja. Untuk itu perlu dukungan dana. Pemerintah ada mengalokasi anggaran Bansos yang harus dimohon anggarannya untuk dicairkan kepada yang membutuhkan. Karena itu perlu orang-orang di pemerintahan yang perduli dan memberi diri untuk membantu dalam semua prosesnya.

Menjelang Pemilu ini, Baskami menghimbau warga GBKP tidak golput. Semua ambil bagian dalam Pemilu dan ikut menyukseskanya. Suara itu sangat penting dan bisa jadi penentu.(*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru