Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

Seruan Moral Keuskupan Agung Medan: Jauhi Politik Uang dan Politik Intimidasi di Pemilu 2024

Redaksi - Minggu, 28 Januari 2024 15:48 WIB
264 view
Seruan Moral Keuskupan Agung Medan: Jauhi Politik Uang dan Politik Intimidasi di Pemilu 2024
Foto: Ist/harianSIB.com
Ketua Kerawam KAM Pastor Yos Ivo Sinaga OFMCap
Medan (SIB)
Uskup Keuskupan Agung Medan (KAM) Mgr Kornelius Sipayung OFMCap mengeluarkan surat gembala menyongsong pesta demokrasi, 14 Februari 2024.
Surat yang kemudian diteruskan Ketua Kerasulan Awam (Kerawam) Pastor Yos Ivo Sinaga OFMCap ke seluruh jemaat itu, Sabtu (27/1), menggariskan sejumlah poin dalam partisipasi di Pemilu 2024. Antaranya, umat Katolik harus berpartisipasi dalam kontestasi dan berkontribusi untuk terlibat aktif mendukung program pemerintah.
“Itu sebagai bagian menjadi garam dan terang dunia di tengah masyarakat dan negara guna mewaujudkan oase ilahi di tengah dunia,” bunyi surat gembala tersebut.
Mengutip pesan Konsili Vatikan II sebagaimana terdapat dokumen Apostolicam Actuositatem (AA), lanjut surat dimaksud, gereja tidak hanya menyampaikan warta tentang Kristus dan menyalurkan rahmat-Nya kepada umat, tetapi ikut meresapi dan menyempurnakan tata dunia dengan semangat Injili. Terkait Pemilu 2024, bunyi surat dimaksud, semakin terasa ketegangan.
“Untuk itu, tetap jaga perdamaian dengan tidak menyebarkan fitnah atau berita hoax yang bisa mengakibatkan rusaknya relasi persaudaraan di antara yang berbeda,” tegasnya.
Pemilu 14 Februari bertepatan dengan Rabu Abu yang harus disyukuri. Dengan nafas religi itu, lanjut surat gembala dimaksud, umat Katolik harus menggunakan hak pilih tapi dalam pilihan gunakan hati nurani.
“Harus bertanggung jawab tanpa dipengaruhi oleh politik uang dan politik intimidasi dalam bentuk apa pun. Saya sebagai Uskup di Keuskupan Agung Medan dengan tegas mengatakan umat Katolik tidak boleh golput karena keterlibatan dalam politik adalah panggilan untuk mewujudkan seratus persen Katolik dan seratus persen Indonesia,” lanjut surat gembala tersebut.
Mengenai warga Katolik yang terlibat dalam perpolitik praktis, lanjut surat itu, KAM mendukung kaum awam Katolik terpanggil dalam pertarungan politik. Berjuang dan berkompetisilah secara sehat dan sesuai dengan norma hukum yang berlaku.
“Janganlah memakai gereja dan fasilitasnya menjadi ajang kampanye politik. Berdoalah agar pesta demokrasi ini berjalan dengan lancar dan damai. Sebagai Uskup di Keuskupan Agung Medan saya menghimbau kita semua untuk menjalankan politik yang elegan dan etika politik yang benar dan tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik,” tegas surat tersebut.
Di akhir edaran tersebut ditegaskan politik hendaknya dijalankan demi kepentingan dan kesejahteraan bersama, bonum commune. (**)



Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru