Medan (SIB)
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Utara, H Ahmad Qosbi SAg MM mengatakan, guru Raudhatul Athfal (RA) harus professional dan terus mengembangkan potensi dan kemampuan diri. RA diharapkan menjadi tempat memperoleh pendidikan dasar yang berperan penting dalam menempa karakter anak didik bernuansa Islam yang memiliki akhlakul karimah.
Hal tersebut disampaikan Kakanwil saat membuka secara resmi Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil ) I Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), Sabtu (2/3), di Aula Balai Diklat Keagamaan Medan.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua Pengurus Pusat (PP) Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Periode 2023-2028 Euis Susilowati MPd, Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BAN PDM) Prof Dr Khairil Ansari MPd, Kepala Balai Diklat Keagamaan Medan, Drs H Muhammad Halomoan MPd, Ketua Tim Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenagsu, Ketua Pengurus Wilayah (PW) IGRA Sumatera Utara, Yayuk Rahmawati MPd bersama seluruh anggota IGRA se-Sumatera Utara.
Rakerwil dibuka secara resmi ditandai dengan pemukulan beduq yang dilakukan Kakanwil Kemenagsu. Pada kesempatan itu, Kakanwil berpesan, melalui pertemuan agar dapat menghasilkan inovasi-inovasi dalam pengembangan potensi RA.
“Jadikan Rakerwil ini sebagai wadah silaturahmi yang dapat memunculkan ide-ide, pemikiran bersama guru guru RA kepada peningkatan kompetensi baik guru maupun anak didik. Jangan jadikan cuma sekedar tempat ngumpul, namun mampu menghasilkan program-progran yang dapat menyentuh masyarakat dalam peran membentuk karakter dan sikap anak didik.
Sementara Ketua BAN PDM Anshari mengingatkan kepada RA, bagi yang belum memiliki akreditasi untuk segera memiliki akreditasi. “Sudah banyak RA yang terakreditasi, namun kita minta kembali, RA yang belum untuk segera mengurus akreditasi, ke depan laju sekolah dasar dan sekolah RA harus seimbang,” kata Ansari. (**)