Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 05 Juni 2025

Tingginya Harga Pangan di Sumut, Pj Gubernur Sebut Bukan Pasokan Tapi Jalur Distribusi yang Panjang

Redaksi - Jumat, 08 Maret 2024 16:03 WIB
275 view
Tingginya Harga Pangan di Sumut, Pj Gubernur Sebut Bukan Pasokan Tapi Jalur Distribusi yang Panjang
(Foto: Dok/Diskominfo Sumut)
TPID: Pj Gubernur Sumut Hassanudin memimpin rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Aula Raja Inal Siregar Lantai 2 Kantor Gubsu, Kamis (7/3). 
Medan (SIB)
Pj Gubernur Sumut Hassanudin menyampaikan, ketersediaan pasokan komoditas pangan menjelang Ramadan di Sumut dipastikan aman dan mencukupi. Namun panjangnya jalur distribusi, kerap menjadi pemicu kenaikan harga barang.
Berdasarkan data BPS, beras Sumut mencapai 26.699 ton, daging ayam 35.630 ton dan telur ayam 73 juta kg. Jadi permasalahan saat ini bukanlah pasokan pangan yang kurang, melainkan jalur distribusi yang cukup panjang.
Hal itu perlu menjadi perhatian semua pihak tekait yang menjadi pemegang kebijakan. “Dari kondisi ini masalah kita bukan pasokan. Tapi rantai pasok atau tata niaga yang cukup panjang dan tidak efisien,” kata Hassanudin saat Rapat High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (7/3).
Menurut Hassanudin, saat ini juga dibutuhkan optimalisasi kerja sama antar daerah. Pada prinsipnya kerja sama antar daerah dilakukan dengan cara menyuplai pasokan ke daerah-daerah defisit, dari daerah surplus. “Untuk itu kita mesti menguatkan kelembagaan kita, dan memperkuat BUMD pangan kita sebagai agregator,” katanya.
Hassanudin juga mendorong para kepala daerah se-Sumut untuk melakukan pasar murah. Menurutnya, pasar murah terbukti dapat menahan laju inflasi, apabila dilakukan secara masif. “Kami juga mengajak Bulog, produsen dan distributor minyak goreng, gula, telur ayam juga dapat melakukan pasar murah yang langsung menyentuh konsumen akhir terutama masyarakat kelas bawah,” ujarnya.
Selain itu pada mudik Idulfitri 2024, Hassanudin juga mendorong program mudik gratis. Karena sektor transportasi juga termasuk salah satu pemicu inflasi. “Untuk itu segera dipersiapkan dengan baik program mudik gratis, agar berjalan dengan baik, kita yakin akan dapat menekan laju inflasi yang diperkirakan pada momen hari raya akan mengalami kenaikan,” imbuhnya.
Pada Februari 2024, inflasi Sumut secara year on year (y-on-y) sebesar 2,50 persen. Sumut masuk 10 provinsi dengan inflasi terendah nasional. Sementara itu inflasi nasional saat ini mencapai 2,75 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut I Gede Putu Wira mengatakan, ada beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sumut termasuk beras, daging ayam dan cabai merah dan lainnya.
Oleh sebab itu Wira pun memberikan beberapa rekomendasi. Mulai dari optimalkan pasar murah, manfaatkan fasilitasi distribusi pangan, pemberian subsidi ongkos distribusi pangan, hingga melakukan sidak pasar.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kapolda Sumut Agung Setya Imam Effendi, Kepala daerah se-Sumut, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho, OPD Pemprov Sumut. (**)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru