Medan (SIB)
Komisi Pengawas Persaingan Usaha,(KPPU) Kantor Wilayah I Medan, Kamis (7/3) menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas terkait ketersediaan pasokan dan distribusi beras Sumatera Utara (Sumut)
Kegiatan FGD itu dihadiri Bank Indonesia (BI) Bulog, Satgas Pangan Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM, Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura, serta sejumlah pelaku usaha.Selain itu hadir juga Gunawan Benjamin, pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).
Dari diskusi tersebut, diketahui bahwa harga beras di tingkat konsumen, khususnya di Sumut dijual jauh di atas HET. Hal itu berdasarkan hasil pantauan langsung KPPU Kanwil I di pasar tradisional Kota Medan pada tanggal 26 Februari 2024 dan 1 Maret 2024 lalu, ditemukan harga rata-rata beras medium di harga Rp 13.750/Kg dan premium di harga Rp 15.145/Kg.
"Selain itu juga, ditemukan perilaku pedagang yang mengemas kembali beras SPHP Bulog untuk dijual kembali sesuai dengan harga pasar," ungkap Kepala KPPU Kantor Wilayah I di Jalan Gatot Subroto Medan.
Pihaknya juga menemukan perilaku pedagang yang mengemas kembali beras SPHP Bulog untuk dijual kembali sesuai dengan harga pasar. Dalam rangka memetakan kondisi pasokan dan distribusi beras di Sumut, serta menelusuri permasalahan yang terjadi di lapangan.
Beberapa poin penting yang diperoleh dalam diskusi tersebut antara lain pada Februari 2024, Sumatera Utara mencatat inflasi sebesar 0,41%. Sedangkan pada setiap bulan Februari di tiga tahun terakhir selalu mengalami deflasi. Penyumbang terbesar untuk inflasi di Sumut ini adalah harga beras. Fluktuasi harga beras yang mencapai 7%-9% terbilang rendah dibandingkan komoditas lain seperti cabai, namun dianggap sudah sangat tinggi karena selama ini pemerintah selalu menjaga stabilitas harga beras.
Sementara itu, produksi beras di Sumatera Utara pada Januari-Februari adalah 310.000 ton sedangkan kebutuhan 199.000 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 110.000 ton. Namun tidak boleh ada larangan untuk menjual beras ke luar dari Provinsi Sumut. Sebagai informasi, minggu ini terdapat 42 kontainer beras asal Sumatera Utara yang dikirim ke daerah lain.
Pada Tahun 2023, luas lahan pertanian turun, jumlah produksi gabah juga turun dibandingkan dengan tahun 2022. Hal itu menjadi salah satu faktor penyebab beberapa kilang beras, termasuk Dirga Surya, mengalami kesulitan untuk bersaing memperoleh pasokan beras dengan harga yang cocok.
Saat ini Bulog Sumut memiliki stok sebanyak 16.000 ton beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) dan memiliki 2.000 outlet mitra Perum Bulog di Sumatera Utara. Untuk memperketat pendistribusian beras SPHP, Mitra Bulog harus memajang spanduk yang menyatakan disini beras dijual sesuai HET. Terkadang pedagang mengambil pasokan beras dari agen yang lain karena kemudahan dalam pembayaran, sehingga rantai pasok semakin panjang.
Di beberapa lokasi di Sumatera Utara dan Aceh sudah memasuki masa panen, sehingga harga beras cenderung turun. Pada akhir Desember 2023, harga Gabah Kering Panen (GKP) mencapai Rp7.000 - Rp7.500/Kg, saat ini harga GKP sudah turun di angka Rp 6.600 - Rp6.800/Kg dengan rendemen 47%. Sedangkan saat ini harga beras medium di kilang beras di Tanjung Morawa adalah Rp 12.500/Kg.
Adanya kenaikan harga beras menunjukkan adanya permasalahan terkait pasokan dan penawaran.(**)