Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 08 Juli 2025

Pemprov Sumut Bersama eFishery Kembangkan Budidaya Ikan Air Tawar

Redaksi - Minggu, 24 Maret 2024 16:50 WIB
251 view
Pemprov Sumut Bersama eFishery Kembangkan Budidaya Ikan Air Tawar
ANTARA-Hendra Nurdiyansyah
Warga memberi makan ikan di kolam air tawar, Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (13/9). Ilustrasi
Medan (SIB)
Pemprov Sumut bersama eFishery akan mengembangkan budidaya ikan air tawar. Pengembangan itu dilakukan guna meningkatkan kompetensi para nelayan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan.
"Kalau para nelayan sudah tersertifikasi, maka produktivitas juga meningkat, hasilnya masyarakat khususnya para nelayan juga sejahtera," kata Pj Gubernur Sumut Hassanudin saat menerima audiensi PT Multimedia Teknologi Nusantara (eFishery) di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Kamis (21/3).
Dia mengatakan, budidaya ikan air tawar di Sumut, umumnya terletak di perairan Danau Toba. Isu yang berkembang di kawasan itu adalah soal pakan ikan. Menurutnya soal sertifikasi untuk para nelayan perlu disampaikan, karena akan berdampak terhadap sumber perekonomian masyarakat nantinya.
Hassanudin yang didampingi Kadis Kelautan dan Perikanan Sumut Hamdan Sukri Siregar, serta Kadis Ketahanan Pangan (Ketapang) Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut Rajali mengatakan, Pemprov Sumut juga telah mengganggarkan untuk peningkatan kualitas nelayan di tiga kabupaten/kota, yakni Kota Medan, Deliserdang dan Tapanuli Selatan.
Dia berharap bantuan ke para nelayan juga menyasar kepada akses pembiayaan. Begitu juga persoalan asuransi bagi nelayan. Pemprov Sumut melalui Dinas Kelautan dan Perikanan sudah memberikan asuransi kepada 6.000 nelayan.
Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut. “Jadi saya sangat mengapresiasi dengan adanya kampung nelayan budidaya ini. Kita berharap bukan hanya sertifikasi saja, tapi juga persoalan izin,” ucapnya.
Sementara itu, VP of Public Affair eFishery Muhammad Chairil menyampaikan, eFishery merupakan startup aquaculture berbasis teknologi yang hadir untuk mengintegrasikan pembudidaya ikan dan petambak udang dalam super-ecosystem di Indonesia.
Pada satu dekade katanya, eFishery telah berkontribusi positif terhadap sektor akuakultur di Indonesia, dengan mendukung lebih dari 200.000 pembudidaya dengan jumlah 1,1 juta kolam aktif yang tersebar di 280 kabupaten/kota.
Chairil juga menyampaian, eFishery yang berdiri sejak 1993 itu telah memfasilitasi transaksi penjualan ikan air tawar senilai Rp 1,105 triliun, sebesar Rp1,125 triliun transaksi penjualan udang, penjualan pakan ikan dan udang Rp1,99 Trilun, dengan mempercepat siklus panen sekitar 74 hari yang menggunakan teknologi eFeeder (untuk udang).
Ia mengatakan, sasaran program sertifikasi nelayan berada di Kawasan Danau Toba. Setelah itu pihaknya akan berdiskusi dengan para nelayan yang ada di Kabupaten Simalungun. Chairil berharap kerja sama yang sudah terjalin ini akan memberikan dampak positif kepada para nelayan dan juga Sumut ke depannya. (**)



Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru