Langkat (SIB)
Sejumlah wartawan menggeruduk Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Langkat, di Jalan Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, Kamis (4/4).
Aksi solidaritas berawal dari dijemputnya oknum wartawan M Ali, wartawan salah satu harian terbitan Medan (3/4) dari sebuah warung di Stabat Langkat, tempat berkumpulnya wartawan.
Merasa profesi jurnalistis dilecehkan, dengan rasa solidaritas, sejumlah wartawan itu kemudian mendatangi kantor penyidik hukum Kejari Langkat dalam rangka meminta klarifikasi dan konfirmasi langsung kepada Kepala Kejaksaan Negeri Langkat Mei Abeto Harahap, atas tindakan Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Langkat yang dinilai menyinggung dan merendahkan wartawan.Aksi solidaritas di depan Kantor Kejaksaan Negeri Langkat, terlihat tanpa orasi.
Menunggu kedatangan orang nomor satu di Kantor Kejari Langkat itu, puluhan wartawan yang resah datang dengan sejumlah poster, di antaranya bertuliskan "Kami Tolak Sikap Arogansi Kasi Intel", "Copot Kasi Intel Kejari Langkat", "Kami Tidak Mengecam Kasi Intel Kejaksaan", "Wartawan Bukan Kriminal". Aksi itu berlanjut dengan meletakkan kartu identitas (ID Card) wartawan di atas kertas.
“Kami datang minta klarifikasi dan mengkonfirmasi dari kepala Kejaksaan Negeri Langkat, karena tindakan Kasi Intel yang dinilai telah merendahkan insan pers.Wartawan juga meminta Kepala Kejaksaan Negeri Langkat untuk mengevaluasi kinerja Kasi Intel tersebut,” ungkap peserta aksi solidaritas Sah Jarik, salah satu wartawan senior di Langkat kepada SIB.
"Karena dinilai telah merendahkan profesi wartawan, kami minta Kepala Kejaksaan Negeri Langkat melakukan evaluasi terhadap kinerja Kasi Intel," katanya.
Tidak lama kemudian, terlihat Kasi Intel Sabri Fitriansyah Marbun, ditemani sejumlah jaksa menemui para "kuli tinta" yang resah di depan kantor itu, dekat palang kantor.
Saat itu, Sabri menyuruh peserta, untuk terlebih dahulu mendaftar di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Mendaftar ke TPST dilakukan Sah Jarik mewakili semua peserta aksi solidaritas.
Setelah mendaftar, Sabri Fitriansyah baru mempersilakan wartawan yang datang masuk dan diarahkan di salah satu ruangan Kantor Kejaksaan Negeri Langkat, tepat di depan ruang tahanan sementara Kejaksaan.
Dalam pertemuan itu, Sabri menjelaskan, bahwa kepala Kejaksaan Negeri Mei Abeto Harahap sedang zoom meeting, sembari mengatakan dirinya mewakili pimpinan. "Kejari lagi zoom, hingga belum bisa ditemui, saya di sini mewakili pimpinan," kata Sabri.
Pada kesempatan itu, ia menjelaskan, kejadian "mencokok" M Ali dari warung, diakuinya karena yang bersangkutan, mengenakan baju berlogo Kejaksaan dan bertuliskan Purwaka.
Sabri juga mengakui karena ada laporan yang masuk kepadanya."Karena ada laporan masuk kepada saya, ada wartawan mengenakan baju dengan logo Kejaksaan," ungkapnya seraya menjelaskan, bahwa tidak benar dia menelanjangi M Ali. Ia hanya meminta agar baju berlogo Kejaksaan dibuka dan ditinggalkan.
Ia juga menambahkan bahwa tidak mungkin membiarkan M Ali pulang dengan tidak mengenakan baju. Karena saat itu dilihatnya Ali ada membawa jaket. “ Kalau tidak, pasti saya suruh anggota membeli baju untuk dipakainya," terangnya.
Dia menjelaskan bahwa intelijen itu deteksi dini . “Ancaman Gangguan Hambatan Tantangan (AGHT) terhadap institusi," jelas Sabri, sembari mengatakan seperti itu tugas mereka.
Pada kesempatan itu, M Ali mengakui, dia ada difoto dengan sisi muka, belakang, serta disuruh buka baju.
Sebelumnya, Sabri dinilai telah melakukan pelecehan dengan menjemput paksa oknum wartawan Stabat Langkat M Ali yang dituduh telah melakukan pemerasan tanpa bukti, dan hanya karena mengenakan baju wartawan unit kejaksaan (Purwaka).
Karena peristiwa penjemputan yang dilakukan Sabri dinilai dengan cara yang kurang bersahabat, dari tempat umum, yakni warung tempat berkumpulnya para wartawan, inilah yang menyebabkan hubungan kurang harmonis dengan wartawan.
Namun di akhir pertemuan itu, para wartawan saling bersalaman dengan Sabri Fitriansyah Marbun, di sela-sela pertemuan itu Sah Jarik minta kejadian serupa tidak terulang lagi (**)