Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 03 Juni 2025

Menuju Bebas TB, Dinkes Medan Bersama USAID Gelar Lokakarya

Redaksi - Sabtu, 20 April 2024 17:06 WIB
385 view
Menuju Bebas TB, Dinkes Medan Bersama USAID Gelar Lokakarya
Foto: Getty Images/iStockphoto/Liliia Lysenko
Ilustrasi 
Medan (SIB)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan bekerjasama dengan USAID Bebas TB untuk menuju Eliminasi dan Medan bebas tuberkulosis (TB). Salah satunya menggelar lokakarya terhadap para tenaga kesehatan (Nakes) dan juga manajemen rumah sakit pemerintah dan swasta. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Four Point Medan, Kamis (18/4).

“Hari ini kita menggelar lokakarya untuk Intensified Tuberkulosis Case Finding (ITCF) dimana lokakarya ini kita tujukan pada 2 fasilitas kesehatan (faskes) terpilih yakni RSUD Dr Pirngadi Medan dan RSU Hermina yang didasarkan oleh lokasi, kepemilikan faskes, sehingga layak ditunjuk untuk menjadi pilot projek,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan dr Pocut Fatimah Fitri MARS.

Ia menjelaskan ITCF itu adalah melengkapi active case finding (ACF) yang pada prinsipnya kasus TB harus ditemukan sebanyak-banyaknya. “Penyakit menular ini tidak akan meluas jika kasus sudah ditemukan diobati sampai sembuh, sehingga tidak menjadi sebuah penularan. Hari ini untuk TB kita harus menemukan orang yang terduga yang sakit kita obati agar tidak menjadi sumber penularan di kantor, di rumahnya, di sekolahnya,” paparnya.

“Kita mencarinya di masyarakat yang kita namakan ACF. Keluarga yang sudah terdiagnosa itu sangat mungkin tertular dan itu akan kita lakukan pemeriksaan. Demikian juga dengan orang yang DM, HIV tapi ada satu potensi lagi masyarakat yang sudah datang ke faskes dengan apapun keluhannya, apakah dia TB atau tidak siapa yang tahu, oleh karenanya perlulah dilakukan screening,” tambahnya.

Tujuannya melakukan screening bagi masyarakat yang datang ke faskes ini untuk menemukan kasus TB yang selama ini lewat begitu saja di Faskes-faskes. Untuk mensukseskan program ini, yang mana TB ini merupakan masalah kesehatan, sehingga nakes, dan faskes harus terlibat penuh.

“Saat ini kita meningkatkan ITCF di rumah sakit tentulah harus melibatkan banyak nakes karena pasien itu akan datang melalui pintu pintu faskes yang butuh bimbinganpara nakes,” katanya.

Di sinilah karenanya para nakes tersebut dilatih dan diberi pembekalan. Sebelumnya kita sudah melakukan asesmen ke masing-masing faskes, dengan melakukan kunjungan, diskusi dengan pihak manajemen dan juga sudah dilakukan pertemuan internal dan sudah kita buat SK Tim. "Dan hari ini kita lakukan lokakarya sebagai penguatan dan kemudian akan dilakukan simulasi bagaimana pelayanan ITCF ini diterapkan di RS," ungkapnya.

Menurutnya, jika simulasi dapat berjalan dengan baik maka pelayanan ITCF ini akan dijalankan di semua faskes di Medan. Saat ini, baru dua rumah sakit menjadi pilot projek. Ke depannya, sebutnya, akan diduplikasi agar rumah sakit lain melakukan hal yang sama.

Sementara itu, berdasarkan data yang dicatat Dinkes Medan, target capaian kasus TB di Medan 2023 dari Kemenkes cukup besar yakni, 28 ribu, 2022 hanya 14 ribu. Di 2022 capaian cukup bagus, yakni mencapai 80 persen lebih. Tapi dengan tingginya target 2023 secara persentase pencapaian Dinkes Medan menurun, tapi secara absolut mengalami peningkatan. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru