Medan (SIB)
Ketua
Komisi 3 DPRD Medan, Afif Abdillah mengingatkan kepada seluruh jajaran direksi Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan agar menjaga 53 pasar yang diamanahkan untuk dikelola. Banyak masyarakat yang bergantung dan menggantungkan rezekinya dari pasar sehingga
PUD Pasar harus menjaganya. Karena menurut dia, sangat banyak berita miring didengarnya ada pihak-pihak memanfaatkan pasar untuk kepentingan pribadi.
"
PUD Pasar ini harus bisa berjalan dengan baik, jangan sampai rugi, ini bukan persoalan rupiah, tapi menyangkut nama baik kita yang diamanahkan untuk mengelola pasar tersebut. Kalau perusahaan rugi, uang bisa dicari, tapi kalau sudah perusahaan rugi karena tidak dikelola, maka nama baik kita menjadi taruhannya," kata Afif saat memimpin rapat dengar pendapat (RDP) Komisi 3 dengan
PUD Pasar dan PUD Pembangunan, Senin (29/4) di di DPRD Medan.
Ketua DPD Nasdem Kota Medan ini juga menyoroti beras di pasar-pasar tradisional yang dikelola PDU Pasar harga jualnya di atas harga eceran tertinggi (HET). Dia juga menyayangkan
PUD Pasar tidak berkerjasama dengan Bulog untuk memasarkan beras premium yang sudah dikemas dengan harga eceran tertinggi Rp.13.300 per Kg.
Baca Juga:
Begitu juga kata dia harga gula di Bulog Rp.16.500 yang sudah dikemas/bungkus. Seharusnya
PUD Pasar bekerjsama dengan Bulog untuk memasarkan beras dan gula di pasar-pasar tradisional. Sehingga tidak ada lagi harga beras premium di pasaran seharga beras Rp.17.000, jika diawasi harga beras pasti turun.
"
PUD Pasar harus melepaskan harga beras dengan harga Rp.13.000 pe Kg di pasar, jangan cari untung dulu. Karena keberadaan pasar yang dikelola
PUD Pasar untuk membantu masyarakat dan gula Rp.16.500, di masyarakat gula sudah Rp.19.000.
PUD Pasar harus mendistribusikan beras Bulog sebanyak-banyaknya untuk kepentingan masyarakat," terangnya.
Baca Juga:
Afif menegaskan
PUD Pasar memanfaatkan beras dan gula Bulog untuk dilepas semaksimal mungkin kepada masyarakat. Dia menyesalkan kilang padi yang membeli beras dari Bulog Rp.12.000 per Kg, tapi menjual ke pasaran seharga Rp.15.100 per Kg, kemudian supermarket menjualnya dengan Rp.16.000.
Menanggapi hal itu, Dirut
PUD Pasar Suwarno SE mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya harga beras murah di Bulog. Karena kalau ada sosialisasi Bulog, tentu
PUD Pasar mengambil beras dari Bulog untuk dijual ke masyarakat di pasar-pasar yang dikelola
PUD Pasar.
Mendengar hal itu, Afif juga merasa kecewa dengan Bulog yang tidak menyosialisasikan harga beras untuk dibeli banyak dunia usaha agar sampai di rumah tangga tetap dengan harga HET. Dia menyarankan supaya
PUD Pasar mencoba membeli beras Bulog dan tetap berkordinasi dengan DPRD.
Afif dalam RDP didampingi anggota Komisi 3 lainnya seperti Erwin Siahaan, Dhiyaul Hayati RM Khalil Prasetyo. Sedangkan Suwarno didampingi Direktur Keuangan Fernando Napitupulu, Direktur Operasional Ismail Pardede dan Direktur SDM. (**)