Pj Bupati Deliserdang Monitoring Pasar MMTC, Cabai dan Bawang Merah Sumbang Inflasi

Percut Seituan (harianSIB.com)
Penjabat (Pj) Bupati Deliserdang, Wiriya Alrahman memimpin monitoring harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar MMTC, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Rabu (12/6/2024).

Pj Bupati yang hadir bersama Dandim 0204/DS Letkol Inf Alex Sandri, Kepala BPS Deliserdang, Herman, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H Khoirum Rijal dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengetahui harga dan stok barang terkait pengendalian inflasi dan menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah.

Selain itu juga untuk berinteraksi dengan pedagang ke pasar untuk mengetahui secara langsung keluhan dan masukan terkait harga dan ketersediaan barang.

Baca Juga:

• Harga Bawang Merah Melonjak, Warga Keluhkan Ketersediaan dan Biaya Masak
• Era Baru Prabowo: Lima Kebijakan Strategis Warisan Jokowi Direvisi dalam 9 Bulan

Setelah melakukan monitoring, Wiriya menjelaskan peninjauan tersebut untuk melihat dan mendengar secara langsung bagaimana sebenarnya harga di pedagang. Karena ada beberapa komoditas yang mempengaruhi angka inflasi di Kabupaten Deliserdang, antara lain bawang merah, cabai merah, daging ayam dan daging sapi.

"Dari peninjauan kita mengetahui harga cabai merah memang lagi tidak stabil, ada kenaikan harga. Dalam beberapa hari ini, di Pasar MMTC harga cabai merah di kisaran Rp55.000 per kilogram. Sementara harga bawang merah berkisar Rp41.000 per kilogram, ada kenaikan sedikit karena perbedaan harga antara bawang merah dari Jawa yang lebih sedikit lebih mahal daripada bawang merah dari tanah karo," jelasnya.

Baca Juga:

• Harga Cabai Merah Murah, Pengamat Ingatkan Risiko Kenaikan Harga di Masa Depan
• Harga Cabai Merah Terjun ke Rp16 Ribu/Kg, Permintaan Lemah Jadi Penyebab

Selanjutnya, harga daging ayam di sekitar Rp30.000 sampai Rp35.000 per kilogram. Sementara daging sapi sekitar Rp130.000 per kilogram, harganya masih stabil.

Dalam peninjauan ini, Pj Bupati memfokuskan pada komoditas cabai merah. Bagaimana alur pembelian cabai merah sampai ke tangan pedagang/penjual.

"Tadi kita tanyakan, bagaimana mendapatkan cabai merah dan apakah pasokannya cukup? Ternyata, para pedagang membeli dari pemasok. Barang ada, tetapi pedagang ini menjual dengan harga Rp55.000 karena ada kenaikan harga terlebih dahulu dari para pemasok cabai merah," kata Wiriya.

Untuk sementara ini, pihaknya dapat beberapa poin dari hasil peninjauan yaitu pasokan cabai merah masih cukup, begitu juga terhadap bawang merah.

"Kalau daging ayam, daging sapi harganya masih stabil, begitu juga dengan telur ayam yang berkisar Rp1.800 - Rp1.900 dengan harga maksimalnya Rp2.000 per butirnya," terang dia.

Pj Bupati juga menanyakan kepada para pedagang apakah mendekati Hari Raya Idul Adha, harga daging ayam dan daging sapi naik? Ternyata tidak, karena pemasoknya banyak dan masih di wilayah Deliserdang.

Dari sejumlah komoditas itu, yang harus dicermati adalah cabai merah, karena penyumbang inflasi terbesar. Dari angka inflasi year on year (y-on-y), cabai merah penyumbang inflasi sebesar 1,76 persen. Sedangkan month to month (m-to-m) di angka 0,67 persen, ini yang harus dijaga.

Diketahui, Kabupaten Deliserdang merupakan sentra produksi cabai merah. Banyak kecamatan yang memproduksi cabai merah. Ada perbedaan waktu tanam sampai dengan panen. Di bulan ini, ada tiga kecamatan di Deliserdang yang sudah masuk waktu panen, kecamatan lain belum panen. Kemungkinan jika pada bulan depan panen, pasokan lebih banyak lagi.

"Saya baru dapat laporan dari Kepala BPS Deliserdang, ternyata produksi cabai merah yang ada di Deliserdang, sebagian hasilnya dibawa keluar dari Deliserdang. Nanti kita akan diskusi dengan Dinas Pertanian Deliserdang agar para petani diedukasi agar bisa memasok hasil atau menjual hasilnya di pasar lokal (di dalam Deliserdang)," katanya.(**)