Medan (harianSIB.com)Penasehat Fraksi Nusantara (FN)
DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga SE meminta masyarakat segera mendaftarkan ke pangkalan resmi
elpiji 3 kg milik Pertamina dengan membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK), agar data bisa dimasukkan melalui alat merchant apps yang hanya dimiliki oleh pangkalan, guna mendapatkan gas "melon" tersebut.
"Kita tahu, dalam waktu dekat ini, Pertamina akan memberlakukan pembelian gas 3 kg hanya bagi masyarakat yang sudah terdata dengan menunjukkan KTP dan KK.
Kewajiban pendaftaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No.104/2007 dan Perpres No.38/2019," ujar
Zeira Salim Ritonga kepada wartawan, Kamis (20/6/2024) di
DPRD Sumut.
Dalam aturan tersebut disebutkan, ujar Bendahara DPW PKB Sumut ini, yang berhak menggunakan gas
elpiji 3 kg antara lain rumah tangga, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), nelayan dan petani, agar tepat sasaran.
"Setelah mendaftarkan KTP dan KK ke pangkalan gas
elpiji, maka akan dilakukan verifikasi oleh kementerian yang berwenang dan bagi masyarakat rumah tangga, data yang dipakai melalui data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Kemenko PMK)," tandas Zeira.
Sementara itu, katanya, untuk pengusaha mikro, data yang akan dipakai melalui data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) serta
data untuk nelayan dan petani sasaran konversi
elpiji menggunakan data Kementerian ESDM.
Banjir Gas
Di bagian lain keterangannya, Zeira juga mengingatkan PT Pertamina untuk mendata secara benar dan akurat jumlah kebutuhan gas
elpiji 3 Kg untuk masyarakat di Sumut, khususnya di Medan, karena saat ini hampir seluruh pangkalan mengalami "kebanjiran" stok gas.
"Pangkalan gas
elpiji saat ini banjir gas ukuran 3 Kg. Hal ini perlu menjadi perhatian serius dari Pertamina, jangan terus mensuplay gas berlebihan, tanpa memperhatikan jumlah kebutuhan masyarakat," tandas Zeira Salim sembari mendesak PT Pertamina segera data kembali kebutuhan gas di Sumut.
Ditambahkan Zeira, saat ini pangkalan gas
elpiji ukuran 3 Kg sangat kesulitan menjualnya ke masyarakat, karena kebutuhan gas jauh lebih besar dipasok ke pangkalan, ketimbang penggunanya, sehingga diharapkan kepada PT Pertamina mengkaji kembali kebutuhan gas di Sumut.(**)
Editor
: Bantors Sihombing