Lapas Pancurbatu Gelar Razia untuk Deteksi Dini Gangguan Kamtib

Pancurbatu (harianSIB.com)
Lapas Kelas IIA Pancurbatu di bawah Kanwil Kemenkumham Sumut terus mengintensifkan upaya deteksi dini guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib).

Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan razia rutin di blok hunian Warga Binaan, Selasa (9/7/2024). Razia kembali dilaksanakan di dua blok hunian, yaitu Blok Sejahtera I kamar 04 dan Blok Damai kamar 06.

Razia ini dipimpin Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Jafar Ahmad didampingi Karupam 4 Eben Ginting, serta seluruh staf KPLP, jajaran pengamanan Rupam 4, dan satu orang CPNS.

Baca Juga:

• Polres Belawan Ringkus Pengedar 13 Kilogram Ganja di Labuhan Deli
• Gubernur Sumut Ajak TNI, Polri, Jaksa dan DPRD SU Habisi Peredaran Narkoba di Sumut

Para petugas dengan teliti memeriksa setiap kamar hunian dan barang milik Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sambil tetap mengedepankan sikap humanis.

Hasil razia menunjukkan tidak adanya narkoba, namun petugas menemukan barang-barang terlarang seperti satu unit HP Nokia, satu unit HP android, satu pack kartu remi, kartu domino, serta barang-barang yang berpotensi disalahgunakan seperti sendok stainless steel dan pisau cutter.

Baca Juga:

• Polsek Teluk Nibung Ringkus 1 Tersangka Narkoba
• Polrestabes Medan Ringkus Paman dan Keponakan Bandar Narkoba

Jafar Ahmad menegaskan bahwa evaluasi terus dilakukan jajaran pengamanan untuk memastikan Lapas Pancurbatu aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. "Upaya deteksi dini melalui razia rutin akan terus kami laksanakan secara berkala," ujarnya.

Menurutnya, pengendalian ketertiban dan keamanan di dalam Lapas sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan. "Pencegahan dini merupakan langkah awal dalam meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan melalui razia rutin dan penggeledahan yang telah menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan," tambahnya.

Barang-barang hasil penggeledahan akan diinventarisir dan didata untuk segera dimusnahkan. Temuan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi jajaran pengamanan untuk memperketat pengawasan dan mencegah peredaran barang-barang terlarang di dalam Lapas. (*)