Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 08 Juli 2025
* Teman-teman SD Ziarah ke Makam Sudi Investi Pasaribu

40 Hari Kematian Rico Sempurna Pasaribu dan Keluarganya, LBH Medan Desak Pomdam I/BB Tetapkan Tersangka

* Kejari Karo Terima Berkas Perkara
Redaksi - Jumat, 09 Agustus 2024 10:35 WIB
424 view
40 Hari Kematian Rico Sempurna Pasaribu dan Keluarganya, LBH Medan Desak Pomdam I/BB Tetapkan Tersangka
Ist/SNN
Kunjungan ziarah para siswa/siswi SD Negeri 040444 yang kehilangan salah satu temannya dan didampingi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Karo.
Medan (SIB)
Kematian wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya sudah memasuki waktu 40 hari. Sayangnya, proses penanganan penyidikan di Polda Sumut dan Pomdam I/Bukit Barisan berjalan lamban. Sampai saat ini, tidak ada kelanjutan hasil laporan di Polda Sumut yang dilayangkan anak korban, Eva Meliana Pasaribu. Begitu juga laporan di Pomdam I/Bukit Barisan, belum menunjukkan perkembangan apapun.


"Kami meminta agar penyidik Pomdam I/Bukit Barisan segera menetapkan tersangka dalam kasus ini. Jangan sampai kasus ini mengambang tidak ada kejelasan," kata Direktur LBH Medan, Irvan Saputra, Kamis (8/8).


Irvan mengatakan, saat melapor ke Polda Sumut dan Pomdam I/Bukit Barisan, semua bukti sudah diserahkan. Semestinya, pihak terkait bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan dari bukti-bukti yang diserahkan LBH Medan dan tim KKJ Sumut. Sebab, kata Irvan, dari bukti-bukti yang ada, masih ada terduga pelaku lain yang belum diproses.

Baca Juga:

"Terduga otak pelaku dalam perkara ini masih belum diungkap ke publik. Kami khawatir, bahwa penyelidikan dan penyidikan di kepolisian maupun di Pomdam I/Bukit Barisan cuma terhenti pada tiga orang tersangka," kata Irvan.


Dalam perkara ini, adapun tiga orang yang sudah dijadikan tersangka itu yakni BG alias Bulang, YS dan RAS. Ketiganya patut diduga cuma orang suruhan saja. Sebab, dari hasil rekontruksi yang digelar Polda Sumut, tersangka BG sebelum meminta YS dan RAS membakar rumah Rico Sempurna Pasaribu, sempat bertemu dengan Koptu HB.

Baca Juga:

Koptu HB adalah oknum TNI yang disebut para saksi dan masyarakat di Kecamatan Kabanjahe sebagai terduga pengelola judi darat. Dalam rekonstruksi Polda Sumut, Koptu HB bertemu dengan Bulang, memerintahkan mantan ketua OKP itu untuk segera menemui Rico Sempurna Pasaribu. Perintah yang disampaikan Koptu HB kepada Bulang persis sebelum pembakaran rumah terjadi. Tapi sayangnya, sampai saat ini proses penyidikan terhadap Koptu HB juga buram dan sampai sekarang belum dijadikan tersangka, meski semua bukti mengarah kuat pada oknum yang namanya cukup kesohor di Kecamatan Kabanjahe ini.


"Kami meminta agar penyidik Pomdam I/BB serius dalam menangani perkara ini, serta meminta Panglima Kodam I/Bukit Barisan terbuka, dan jangan ada yang ditutup-tutupi lagi," tegas Irvan. Ia mengatakan, bahwa dugaan pembunuhan berencana yang dialami Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya itu merupakan pelanggaran HAM berat. Para pelaku telah melanggar Hak Hidup sebagai mana yang telah diatur dalam konstitusi negara Indonesia, yang diatur dalam UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM, Duham dan ICCPR. Sehingga, pelaku lain yang belum diproses hukum harus pula dijadikan tersangka secepatnya.

ZIARAH

Terpisah, para siswa SD Negeri 040444 didampingi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Karo melakukan ziarah ke makam Sudi Investi Pasaribu (12). Sudi adalah anak dari Rico Sempurna Pasaribu yang ikut tewas dalam aksi dugaan pembunuhan berencana dengan cara pembakaran ini.


Dalam kesempatan itu, teman-teman korban di SD Negeri 040444 melakukan aksi tabur bunga di makam Sudi Infesti Pasaribu yang ada di Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo. Menurut Hariaty br Tarigan, guru yang mendampingi para siswa, mereka datang untuk mendoakan Sudi Infesti Pasaribu agar tenang di sisi Tuhan. Terlebih, rekan-rekan almarhum sangat merindukan Sudi, sosok anak yang baik dan periang.


"Ziarah ini dalam rangka kunjungan para siswa/siswi yang kehilangan salah satu temannya bersama kedua orang tuanya," kata Hariaty. Senada disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Karo Erianto Peranginangin, ia berharap agar kasus ini bisa terungkap seterang-terangnya. Sehingga para korban bisa tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa.


"Kami datang ziarah dan berdoa, dan berharap semua penyebab terkuak, serta almarhum pun sudah bisa tenang bersama Tuhan di surga," pungkas Rianto. Dalam ziarah itu, para siswa/i tampak menitikkan air mata. Mereka merasa kehilangan atas kepergian Sudi Infesti Pasaribu beserta kedua orangtuanya.


Terima Berkas Perkara
Sementara itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Karo telah menerima berkas perkara tiga tersangka atas kasus pembakaran rumah tersebut.


" Ya benar berkas perkara ketiga tersangka telah diterima pada Senin (5/8).Nantinya akan diteliti oleh tim jaksa.Dam dalam 14 hari kedepannya akan ditentukan kembali langkah selanjutnya," ungkap, Kasie Intel Kejari Karo, IL Nardo Sitepu SH MH kepada SIB melalui HP, Kamis petang.


Ia menambahkan jaksa yang ditunjuk akan meneliti berkas perkara tersebut baik formil dan materiil. Dan penelitian berkas ini dilakukan untuk memastikan segala proses mulai dari penyelidikan, pemeriksaan, serta penyidikan sudah sesuai.


Ia menjelaskan berkas ketiga tersangka dibagi menjadi dua, dimana satu berkas perkara untuk tersangka YST dan RAS. Sedangkan berkas tersangka BG alias Bulang, terpisah sendiri.


Ditanya mengenai pasal yang dipersangkakan dari penyidik polisi, ia menjelaskan dari berkas yang diterima pihaknya melihat ada dua pasal yang didakwakan yakni Pasal 187 KUHPidana tentang pembakaran yang menyebabkan tewasnya orang dan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana.(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru