Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 08 September 2025

Sutrisno: Jangan Gunakan Cara-cara Kotor Jelang Pilkada Sumut

Duga Munte - Senin, 30 September 2024 14:24 WIB
176 view
Sutrisno: Jangan Gunakan Cara-cara Kotor Jelang Pilkada Sumut
Foto: SNN/Dok
Sutrisno Pangaribuan
Medan (harianSIB.com)
Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi-Hasan Sagala beserta seluruh partai politik (parpol), tim pemenangan, relawan, simpatisan dan pendukung dipastikan tidak akan menggunakan cara-cara kotor.

Hal itu dikatakan Sutrisno Pangaribuan, Juru Bicara Tim Pemenangan Paslon Edy Rahmayadi-Hasan Sagala, kepada Jurnalis SIB News Network (SNN), melalui WhatsApp (WA), Senin (30/9/2024).

Dikatakan, Edy Rahmayadi dan Hasan Sagala selalu berpesan pilkada adalah milik rakyat, bukan milik kelompok eksklusif.

Baca Juga:

Edy-Hasan tidak pernah dan tidak akan pernah menjelek-jelekkan, menebar fitnah dan kebencian. Edy-Hasan bahkan tidak pernah mengajak siapapun untuk mendoakan paslon lain agar mendapat azab dan keburukan di dunia, meski kerap difitnah.

"Kami sangat menyayangkan sikap Cagub Sumut yang mengajak pendukungnya mendoakan yang memfitnah, yang menjelek-jelekkan dan yang menebar kebencian, kalah di pilkada ini. Yang jelek-jelekkan disebut bukan mendapat kebaikan di dunia tapi malah dapat azab dan keburukan di dunia," kata Sutrisno.

Baca Juga:

Disebutkan, pilkada sejatinya adu ide, gagasan dan program politik paslon yang bertujuan untuk membawa kebaikan. Maka doa pun sejatinya diarahkan agar Tuhan Yang Maha Esa memberi kebaikan bagi umat dan alam semesta.

"Tuhan tidak akan melayani doa untuk mencelakakan orang lain, apalagi doa yang bertujuan politik, agar paslon lain kalah di pilkada. Hukuman, azab dan keburukan di dunia ini bagi manusia bukan urusan manusia, dan sama sekali tidak tergantung pada usaha dan doa manusia. Tuhan yang memiliki hak dan otoritas membangun keseimbangan antara yang baik dan yang buruk. Tuhan memiliki cara tersendiri yang tidak dapat diselami dan dipahami manusia.

"Pilkada sebagai pertarungan strategi politik adalah pertarungan manusia. Maka manusialah yang memikirkan bagaimana cara dan upaya memengaruhi manusia lainnya untuk memilih diri atau Paslon yang didukung," kata Sutrisno.

Paslon Edy-Hasan, lanjutnya, akan fokus pada sosialisasi dan penyebaran visi, misi dan program politik kepada warga Sumut.

"Paslon Edy-Hasan pasti tidak akan menggunakan cara-cara kotor demi memenangkan Pilkada. Edy-Hasan pasti tidak akan mau dan tidak akan mampu melakukan kecurangan pilkada karena komitmen serta tidak memiliki akses terhadap alat dan perangkat kekuasaan," katanya.

Foa sejatinya, kata dia, diarahkan agar Tuhan berkenan mengetuk hati, menjamah pikiran dari semua paslon dan tim pemenangannya untuk menghindari cara-cara kotor dan curang, agar tidak ada paslon yang menggunakan alat dan perangkat kekuasaan demi memenangkan Pilkada.

Selain itu, tidak ada intimidasi, kriminalisasi, mobilisasi menggunakan alat dan perangkat kekuasaan memenangkan paslon tertentu. Deklarasi damai Pilkada seharusnya tulus dan tidak sekedar "lip service" demi memeroleh citra baik di depan publik.

Sehubungan dengan itu, menurut mantan anggota DPRD Sumut itu, Paslon Edy-Hasan mengajak semua pihak, baik pimpinan parpol, tim pemenangan, relawan, simpatisan, dan seluruh warga Sumut bergotong-royong menjadikan Pilkada Sumut menjadi yang terbaik. Terbaik karena semua pihak dapat merasakan suasana pesta demokrasi yang menghadirkan sukacita dan kegembiraan. Jauh dari rasa takut dan kekuatiran, karena hanya akan diisi adu ide, gagasan, dan program politik.


Pihak yang menang tidak jumawa, dan yang kalah legowo.

"Pilkada Sumut harus benar- benar dilakukan dengan mematuhi konstitusi serta perangkat hukum dan peraturan pilkada. Pilkada Sumut akan menghasilkan pemimpin yang mampu mengembalikan dan meneguhkan kembali harkat dan martabat seluruh warganya," kata Sutrisno. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru