
Pernyataan Fadli Zon Soal Tragedi ’98 Picu Kecaman Publik
Jakarta(harianSIB.com)Amnesty International Indonesia (AII) menilai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal
"Dengan banyaknya pengangguran, sulitnya ekonomi serta minimnya ilmu pengetahuan maupun rendahnya pembinaan moral, para anak muda sering dimanfaatkan oleh mafia tanah dengan kelompok lainnya, dengan misi tertentu, dengan imbalan uang," kata R Abner Pinem, kepada SIB News Network (SNN), Selasa (22/10/2024), melalui pesan WhatsApp di Medan.
Seperti diketahui, tambah Abner Pinem, jumlah angka pengangguran di Sumut pada Februari 2023 tercatat sebanyak 413 ribu jiwa dan pada tahun 2024 ini diperkirakan akan meningkat, dikarenakan sudah mulai merembetnya krisis ekonomi melanda daerah ini.
Baca Juga:
Menurut alumni Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Jakarta ini, berdasarkan penelitiannya, banyak pelaku begal berasal dari kelompok yang kesulitan secara ekonomi dan mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang serta kurangnya akses terhadap pendidikan yang memadai dan kurangnya pembinaan moral.
"Bisa kita lihat, kelompok geng motor ini mayoritas kalangan anak muda, karena akibat himpitan ekonomi dan rendahnya moral maupun pengetahuan, membuat mereka lebih rentan terhadap pengaruh negatif, sehingga bergabung dengan kelompok geng motor, kemudian terlibat dalam aksi kriminal," ujarnya.
Baca Juga:
Selain itu, kata Abner, tidak terlepas dari kurangnya pengawasan orang tua, sehingga banyak anak muda bebas dalam pergaulan tanpa ada tindakan dari orang tua, sehingga mereka lebih mudah terlibat dalam aktivitas yang sangat berisiko melanggar hukum atau aksi kriminal, seperti geng motor.
"Lemahnya penegakan hukum serta kurangnya tindakan tegas terhadap pelaku begal, sehingga memberi ruang bagi kelompok-kelompok geng motor untuk tumbuh dan berkembang," ujar Abner yang berprofesi sebagai lawyer ini.
Ditambahkannya, pengaruh media sosial juga sering kali digunakan anggota geng motor untuk memamerkan aktivitasnya atau merekrut anggota baru.
Minimnya tempat rekreasi, kegiatan olahraga dan ruang bagi anak muda untuk menyalurkan energi mereka secara positif, tandas Abner, juga turut mendorong mereka untuk mencari kesenangan melalui aktivitas negatif seperti balap liar dan geng motor.
Upaya untuk mengatasi masalah ini, tambah alumni SMA Immanuel Medan ini, membutuhkan pendekatan yang komprehensif, mulai dari peningkatan kesejahteraan sosial, penegakan hukum yang lebih tegas, hingga pemberian fasilitas dan pembinaan bagi anak muda agar memiliki alternatif yang lebih positif.(*)
Jakarta(harianSIB.com)Amnesty International Indonesia (AII) menilai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal
Asahan(harianSIB.com)Tiga orang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) di p
Sergai(harianSIB.com)Polres Serdangbedagai (Sergai) mengamankan seorang sopir angkutan umum (angkot) jurusan MedanTebingtingi dari perusaha
Jakarta(harianSIB.com)Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegas
Jakarta(harianSIB.com)KPK mengendus adanya pembelian jet pribadi melalui hasil korupsi dari penggunaan dana penunjang operasional dan progra