Pj Bupati Deliserdang Tinjau Longsor di Sembahe: Ini Terbesar dari Sebelumnya

Deliserdang(harianSIB.com)

Penjabat (Pj) Bupati Deliserdang Wiriya Alrahman bersama Pj Sekda Citra E Capah dan rombongan meninjau lokasi bencana tanah longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Minggu (1/12/2024). Musibah ini mengakibatkan 10 korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.

Saat kunjungan, proses evakuasi sebuah bus pariwisata yang tertimbun longsor masih berlangsung. Arus lalu lintas di jalan nasional yang menghubungkan Kota Medan dan Kabupaten Tanah Karo juga ditutup total karena risiko longsor susulan.

Baca Juga:

• Seorang Pria Tewas Tertimbun Longsor di Bekas Tambang Emas di Madina
• Pesawat Air India Tujuan London Tergelincir Saat Lepas Landas di Ahmedabad

Wiriya Alrahman menjelaskan, terdapat 14 titik longsor di kawasan Sembahe. Ia menyebutkan bahwa longsor kali ini merupakan yang terbesar dibandingkan peristiwa sebelumnya.

Baca Juga:

• Kementerian PUPR Evakuasi Pohon Tumbang di Jalinsum Parapat
• Jalan Nasional di Lae Pondom Dairi Nyaris Putus, Akses Jalan Macet

Pj Bupati Deliserdang Wiriya Alrahman dan rombongan meninjau lokasi bencana tanah longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Minggu (1/12/2024). (Dok/Diskominfo Deliserdang)

Dari data yang dihimpun, lanjutnya, 10 orang tewas, 20 orang terluka, dan 4 rumah warga terdampak. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dari warga setempat.

Wiriya menegaskan, jalan yang terdampak longsor merupakan jalan nasional. Korban mayoritas adalah pengguna jalan. Sementara itu, jalan alternatif melalui Desa Tambunan, kini sudah dibuka meski kondisinya sempit.

"Jalan ini sudah dibersihkan, tetapi stabilitas tebing masih terganggu. Keputusan pembukaan kembali jalan utama akan ditentukan setelah rapat koordinasi pada pukul 14.00 WIB," ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk sementara menggunakan jalur alternatif demi keamanan.

Kunjungan ini turut dihadiri sejumlah pejabat yakni, Kadis SDABMBK Janso Sipahutar, Kadis Sosial Rudi A Tambunan, dan pejabat OPD lainnya. Proses pembersihan jalan terus dilakukan sambil menunggu keputusan dari tim ahli terkait kelayakan jalan utama. (*)