Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 09 Agustus 2025

Filosofi Batak dan Iman, Kunci Perjuangan Orang Tua Wenny Silitonga Mahasiswi UI yang Nyambi Jadi Tukang Parkir

Rido Sitompul - Rabu, 05 Maret 2025 20:50 WIB
232 view
Filosofi Batak dan Iman, Kunci Perjuangan Orang Tua Wenny Silitonga Mahasiswi UI yang Nyambi Jadi Tukang Parkir
(Foto: SNN/Rido Sitompul)
Orang tua Wenny Jesica Silitonga, Saut Silitonga dan Elisa Agustina Napitupulu foto bersama Wakil Pemimpin Redaksi I Harian SIB Ir Parluhutan Simarmata, serta sejumlah jurnalis SNN, di Kantor Harian SIB, Jalan Brigjen Katamso Medan, Rabu (5/3/2025).
Medan (harianSIB.com)
Wenny Jesica Silitonga, seorang mahasiswi Program Studi Geofisika Universitas Indonesia angkatan 2022, adalah sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa keberhasilan tidak membuat seseorang melupakan akar perjuangannya.

Nama Wenny dikenal luas di masyarakat lantaran pemberitaan video berita oleh jurnalis SIB News Network (SNN) Biro Tebing Tinggi, beberapa waktu lalu.

Dalam video liputan tersebut, Wenny terlihat sedang membantu orang tuanya yang bekerja sebagai tukang parkir di Jalan Letjen S. Parman, Kota Tebing Tinggi. Diketahui, saat itu Wenny sedang libur kuliah.

Baca Juga:

"Aku ingin membantu orang tua. Meskipun pekerjaan mereka sederhana, aku bangga karena mereka selalu berjuang untuk keluargaku," ujar Wenny dengan penuh semangat saat diwawancarai.

Video tersebut pun viral di dunia maya. Setelah video itu muncul, Wenny diundang oleh salah satu televisi swasta nasional sebagai narasumber di program mereka.

Baca Juga:

Kesuksesan seorang anak sangat bergantung pada didikan orang tuanya. Siapa sangka, kedua orang tua Wenny patut berbangga hati melihat capaian-capaian yang diraih anak sulung mereka.

Saat diwawancarai, Saut Silitonga dan Elisa Agustina Napitupulu, orang tua Wenny, mengatakan, mereka dalam mendidik anak selalu berpegang teguh pada filosofi Batak, yakni "Anakkon hi do hamoraon di au" (anak adalah kekayaan bagi orang tua).

"Dari filosofi Batak itulah kami mengambil maknanya. Selain itu, sejak pendidikan dasar, SMP, hingga jenjang lebih tinggi, kami sudah memotivasi anak-anak agar sukses ke depannya," ujar Saut bersama istrinya saat berkunjung ke kantor Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Rabu (5/3/2025).

Ibu Wenny menambahkan, dirinya tidak ingin anak perempuannya mengalami kesulitan ekonomi seperti dirinya.

"Sebagai seorang ibu, saya berharap anak saya tidak seperti saya nantinya. Saya memang sudah bekerja, tetapi hanya tamatan SMA. Paling tidak, anak saya harus memiliki pendidikan yang lebih tinggi," tuturnya.

Ia juga berharap agar ketiga anaknya memiliki masa depan yang cerah.

"Pesan saya kepada anak-anak, supaya mereka dapat hidup dengan nyaman, layak, memiliki masa depan yang cerah dan kehidupan yang lebih baik," ujarnya.

Saut juga mengatakan hal terpenting dalam menjalani hidup adalah selalu mengandalkan Tuhan. Dan, hal itu ditekankan kepada ketiga putrinya.

"Apapun latar belakang kehidupan kita, sebisa mungkin anak-anak jangan sampai bekerja serabutan seperti kami. Jangan seperti itu lagi. Kami menyekolahkan anak dengan modal yang kami miliki, dan kami percaya kepada Tuhan. Andalkan Tuhan dalam setiap langkah kita karena tidak ada yang mustahil bagi-Nya," tegas Saut. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru