Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 29 Juni 2025

Sukses Berkebun Kelapa Sawit, Asian Agri Kenalkan Benih Sawit Unggul Topaz

Ir Parluhutan Simarmata - Kamis, 06 Maret 2025 14:44 WIB
333 view
Sukses Berkebun Kelapa Sawit, Asian Agri Kenalkan Benih Sawit Unggul Topaz
(Foto: Dok/Humas)
Asian Agri foto bersama insan pers saat berbuka puada bersama di Medan, Rabu (5/3/2025).


Berdasarkan pengujian generasi dua yang komprehensif dan intensif, saat ini Topaz hanya memproduksi persilangan-persilangan yang telah teruji dan terbukti dapat menghasilkan 24 ton Tandan Buah Sawit (TBS) di Tahun Menghasilkan (TM) 1, rata-rata 38 ton TBS pada TM 3 s/d TM 6 dan Oil Extraction Rate (OER) 29% dengan potensiCrude Palm Oil (CPO) lebih dari 10 ton/ha.

Kemudian sebagai komitmen Perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, maka pada 2019, OPRS merilis Varietas DxP Topaz GT berdasarkan pengujian dengan penggunaan isolat Ganoderma yang paling agresif sehingga Topaz GT dapat beradaptasi lebih baik pada daerah dengan tingkat serangan Ganoderma yang tinggi.

Baca Juga:

Selanjutnya Yopy juga menjelaskan bahwa awalnya bibit Topaz lebih banyak ditanam oleh petani-petani l kelapa sawit swadaya, dan dari petani sawit swadaya inilah bibit Topaz dikenal luas.

"Jadi petani yang telah menanam Topaz akan merasa sangat puas dengan hasil yang didapatkannya. Apalagi jika bermitra dengan Asian Agri, maka petani mendapatkan
bimbingan Praktik Pengelolaan Terbaik dari perusahaan," jelasnya.

Baca Juga:

Selanjutnya, salah satu petani kelapa sawit dari Desa Aek Songsongan, Kecamatan Songsongan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Riko Simamora, menjelaskan pengalamannya menggunakan Benih Topaz.

"Menentukan bibit berkualitas sangat penting untuk hasil panen optimal. Sebelum menjadi petani kelapa sawit, saya bekerja di perusahaan perkebunan dan melihat berbagai jenis bibit unggul yang digunakan. Dari data produksi, saya perhatikan bahwa bibit Topaz dari Asian Agri menghasilkan lebih tinggi dibandingkan yang lain. Di usia 33 bulan, dengan hanya mengaplikasikan setengah dosis pupuk yang direkomendasikan oleh Asian Agri, kebun tersebut sudah dapat menghasilkan 1 ton/ha/bulan. Ini menunjukkan peningkatan produksi yang signifikan dengan benih Topaz," jelas Riko.

Kemudian, pada tahun 2018, Riko memutuskan untuk menjadi petani kelapa sawit dengan mengelola kebun pribadinya dengan menggunakan benih Topaz.

"Saat memulai kebun pribadi, saya sudah tahu bahwa Topaz adalah bibit unggul dengan produktivitas tinggi. Namun, saya sempat ragu karena ada varietas Topaz yang buahnya berwarna hijau, dikenal
sebagai 'buah Malaysia'. Saya khawatir sulit dijual, tetapi setelah mendapat jaminan penerimaan dari produsen, Asian Agri, saya yakin dan melanjutkan penanaman Topaz. Setelah saya tanam, hasilnya sangat memuaskan karena diusia sekitar 33 bulan, menghasilkan 1 ton hektar/ bulan, dengan TM 2 sekitar 1,8 ton/hektar/ bulan dan TM 5 sekitar 2,2 ton/hektar/bulan," ucap Riko.

Hal ini juga dijelaskan oleh Yopy bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan baik dari faktor produksi TBS dan rendemen minyak antara buah hijau (Virescence) dan buah hitam (Nigrescence).

Sebagaimana diketahui, Asian Agri didirikan pada tahun 1979, Asian Agri merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit terkemuka di Indonesia, yang telah mengelola lebih dari 100.000 hektare perkebunan kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000
orang.

Sebagai pelopor Program Inti Perkebunan Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans) bersama pemerintah Indonesia, Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi, yang secara kolektif mengelola 60.000
hektare perkebunan kelapa sawit.

Perusahaan ini juga menjalin kemitraan dengan petani swadaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendorong pertumbuhan sosial ekonomi.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru