Direktur RSJ Prof Ildrem Kunjungi Pasien Disabilitas Mental, Berikan Semangat dan Perhatian

Medan(harianSIB.com)
Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem, drg Ismail Lubis MM melakukan kunjungan ke pasien disabilitas mental di rumah sakit tersebut. Dalam kunjungannya, ia memberikan semangat kepada para pasien agar tetap menjalani perawatan dengan optimisme demi pemulihan yang lebih cepat.

"Tetap semangat ya, harus semangat biar segera bisa sembuh. Biar bisa cepat kembali ke rumah. Makan harus banyak, jangan berpikir kemana-mana. Kita harus sehat semuanya," ujar drg Ismail Lubis saat berbincang dengan pasien, Senin (24/3/2025).

Selain memberikan motivasi, drg Ismail Lubis juga menyempatkan diri berdialog langsung dengan pasien. Ia menanyakan langsung bagaimana pelayanan yang mereka terima dari tenaga kesehatan rumah sakit, memastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi dengan baik.

Baca Juga:

• Peningkatan Layanan Kesehatan Jiwa, RSJ Ildrem dan Aisyiyah Sumut Teken MoU
• IKAL SMP 11 Medan Berbagi Tali Asih di RSJ Prof Ildrem

Tak hanya itu, ia juga melakukan pengecekan terhadap makanan yang dikonsumsi pasien guna memastikan asupan gizi mereka tetap seimbang.

Sebagai bentuk kepedulian, Direktur RSJ M Ildrem membagikan kurma kepada para pasien. Tindakan sederhana ini disambut antusias, terlihat dari raut bahagia para pasien yang menerima perhatian langsung dari pimpinan rumah sakit.

Baca Juga:

• Peringati HUT ke-77 Sumut, drg Ismail Lubis Tegaskan Komitmen Pelayanan Kesehatan Jiwa
• Kolaborasi Kesehatan Jiwa, RSJ Prof Ildrem dan 10 RSUD Teken Kerja Sama

"Terima kasih, pak Direktur. Pak, terima kasih, enak makanannya. Terima kasih, pak Ismail," kata beberapa pasien dengan penuh semangat.

Kunjungan ini menciptakan suasana penuh kehangatan dan mempererat hubungan antara pasien dan pihak rumah sakit. Beberapa pasien bahkan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan harapan dan keinginan mereka kepada Ismail Lubis.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen RSJ Prof Dr M Ildrem dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien disabilitas mental, tidak hanya dari segi medis tetapi juga dalam aspek psikososial.

Kehadiran dan perhatian langsung dari pimpinan rumah sakit menjadi bukti bahwa setiap pasien mendapatkan perlakuan yang layak dan penuh empati, seperti keluarga sendiri. (*)