Medan (harianSIB.com)
Setidaknya ada 6 titik longsor di badan jalan nasional yang menghubungkan
Merek Kabupaten Karo dengan Kota
Sidikalang di Kabupaten Dairi, sampai sekarang belum mendapat penanganan serius dari pihak pemerintah, sehingga menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengendara yang melintasinya.
Dari pengamatan, Minggu (20/4/2025), badan jalan nasional yang sebagian sisinya mengalami longsor, terbanyak didapati di kawasan Lae Pondom, tepatnya mulai dari Penatapan Kecamatan Merek menjelang batas Karo-Dairi hingga dekat Aek Pandaro di Kecamatan Panji, Kabupaten Dairi.
Baca Juga:
Karena longsor itu dianggap sudah begitu mengkuatirkan bagi keselamatan pengendara yang melintas, di masing-masing lokasi sudah ada dibuat tanda berupa kayu yang diberdirikan atau deretan bongkahan batu, sampai mengambil setengah badan jalan, hingga di lokasi terpaksa diberlakukan buka tutup lalulintas. Yang mengatur buka tutup lalulintas tersebut adalah sejumlah pria sambil menyodorkan 'tangguk penampung uang' dari para pengendara yang berkenan memberikan kepada para pria itu.
Sejumlah pengemudi truk dan MPU yang rutin melintasi lokasi menyebut, titik longsor di badan jalan nasional itu sudah terjadi beberapa bulan lalu, namun belum terlihat adanya tanda-tanda perbaikan dari pemerintah.
Karena itu, kepada pemerintah sangat diharapkan segera memperbaiki badan jalan longsor tersebut, sebelum mengambil korban.
Baca Juga:
"Umumnya badan jalan longsor itu berada di sisi jurang yang sangat dalam, sehingga sangat mengkuatirkan bila sempat ada kendaraan yang jatuh ke jurang dalam tersebut," kata seorang pengemudi truk yang rutin melintasi jalur jalan nasional itu. (*)