Rabu, 30 April 2025

Pengembangan Ekonomi Lokal, PTAR Beri Pelatihan Kelistrikan dan Perawatan AC untuk Warga Tapsel

Donna Hutagalung - Senin, 28 April 2025 15:18 WIB
162 view
Pengembangan Ekonomi Lokal, PTAR Beri Pelatihan Kelistrikan dan Perawatan AC untuk Warga Tapsel
Foto: Dok/PTAR
Manager Community Development PTAR, Rohani Simbolon, Kadisnaker Tapsel, Ahmad Raja Nasution, foto bersama peserta pelatihan dari Batang Toru dan Muara Batang Toru, Senin (28/4/2025).
Medan(harianSIB.com)

Sebagai bentuk komitmen dalam pengembangan ekonomi lokal, PT Agincourt Resources (PTAR) bersama mitra melaksanakan program pelatihan kelistrikan serta perbaikan dan perawatan AC. Kegiatan ini diikuti 32 warga dari Batang Toru dan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Pelatihan berlangsung selama 34 hari di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Jalan Amal, Kota Medan.

Baca Juga:


Manager Community Development PTAR, Rohani Simbolon, mewakili Direktur PTAR, menjelaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Baca Juga:

Pembukaan pelatihan kelistrikan serta perbaikan dan perawatan AC diikuti 32 warga dari Batang Toru dan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan, BBPVP Medan, Senin (28/4/2025). (Foto: Dok/PTAR)

"Pelatihan ini masuk dalam pengembangan ekonomi lokal, salah satu program tahun 2025. Sebelumnya, kami juga telah mengadakan pelatihan pengelasan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Tapanuli Selatan," kata Rohani kepada wartawan di Medan, Senin (28/4/2025).


Rohani menjelaskan, dipilihnya kejuruan kelistrikan dan perawatan AC didasari kebutuhan dan peluang yang ada di masyarakat.


"Kalau kita lihat, rata-rata rumah di Batang Toru sudah menggunakan AC. Ini menunjukkan potensi yang bisa membuka lapangan kerja baru. Tujuan kami adalah menciptakan kemandirian, bukan ketergantungan terhadap PTAR, karena kebutuhan kompetensi di internal PTAR juga terbatas," ujarnya.

PTAR, lanjut Rohani, juga berkewajiban membekali masyarakat dengan kompetensi yang dibutuhkan industri atau masyarakat umum.


"Dengan pelatihan ini, kami berharap peserta bisa mandiri dalam mencari peluang kerja," tambahnya.

Dari 76 pendaftar, lanjutnya, 32 peserta terpilih melalui proses seleksi administrasi minimal lulusan SMA atau SMK, serta interview untuk mengukur komitmen mereka.


"Karena pelatihan ini berlangsung 34 hari, komitmen peserta menjadi faktor penting dalam seleksi," ungkap Rohani.

Setelah pelatihan, PTAR akan melakukan monitoring minimal tiga bulan untuk memantau perkembangan para peserta, baik yang sudah bekerja, merantau, maupun yang masih mencari pekerjaan.

"Di internal kami, data peserta ini juga akan disampaikan, sehingga bila ada kebutuhan, mereka bisa berkesempatan bergabung," sebutnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Daerah Tapanuli Selatan, Ahmad Raja Nasution, mengatakan, pelatihan ini dirancang sesuai dengan potensi, peluang dan kebutuhan pasar kerja.

"Untuk kejuruan kelistrikan dan perawatan AC, peluangnya sangat besar. Jika tidak terserap di sektor informal, peserta bisa membuka usaha sendiri," katanya.

Ia juga mengapresiasi kolaborasi dengan PTAR, yang dinilai sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap penyediaan SDM terampil.


"Peserta berasal dari masyarakat lingkar tambang yang menjadi bagian tanggung jawab PPM PTAR. Untuk jurusan ini, baru pertama kali dilakukan kerja sama, dan ke depan akan diperkuat dengan MoU bersama BBPVP Medan," jelasnya.


Salah satu peserta, Irfan Maulana dari Aek Pining, mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ini.

"Pelatihan ini sangat menyenangkan dan tepat sasaran. Saya berterima kasih kepada PTAR," ujarnya.


Sebelumnya, Kepala BBPVP Medan, Faried Abdurrahman Nur Yuliono, melaporkan, program pelatihan ini diikuti 136 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk 32 peserta dari PTAR yang menjalani pelatihan selama 34 hari.

"Kerja sama dengan PTAR adalah wujud sinergi pihak swasta dan pemerintah. Kami juga melaksanakan tujuh paket pelatihan berdurasi singkat untuk meningkatkan kemampuan para pencari kerja," terangnya.


Faried menambahkan, metode pelatihan dilakukan melalui kombinasi teori dan praktik, serta bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Medan.

"Semoga pelatihan ini bisa terus berjalan sesuai dengan minat dan bakat peserta, agar proses belajar menjadi lebih efektif," katanya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru