Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 25 Mei 2025

Sembahyang di Hari Waisak, Anggota DPRD Medan Memandikan Rupang

Horas Pasaribu - Senin, 12 Mei 2025 20:40 WIB
313 view
Sembahyang di Hari Waisak, Anggota DPRD Medan Memandikan Rupang
(Foto: harianSIB.com/Horas Pasaribu)
Anggota DPRD Medan Dr Lily, sembahyang di Vihara Setia Budi, Jalan Irian Barat, Medan, Senin (12/5/2025), pada perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025.
Medan (harianSIB.com)

Anggota DPRD Kota Medan Fraksi PDI Perjuangan melakukan sembahyang pada perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025, di Vihara Setia Budi, Jalan Irian Barat, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Senin (12/5/2025).

Dia mengatakan, Waisak merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Buddha, karena menjadi momentum memperingati tiga peristiwa. Ketiga peristiwa penting dalam perayaan Tri Suci Waisak adalah peristiwa kelahiran Bodhisattva Siddharta Gautama.

Kemudian, peristiwa pencapaian penerangan sempurna Pertapa Siddharta Gautama menjadi Buddha dan peristiwa Buddha Parinibbana atau wafatnya Siddharta Gautama di usia 80 tahun.

Baca Juga:

Lewat peringatan Tri Suci Waisak, Lily berharap toleransi umat beragama di tanah air semakin tinggi serta kedamaian di dunia.

"Semoga kita mendapatkan kebaikan di dalam kehidupan sehari-hari," ucap Lily.

Baca Juga:

Dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak, umat Buddha mengikuti ritual memandikan rupang Buddha atau bayi Siddharta Gautama. Menurut anggota Komisi 2 ini, makna dari memandikan Buddha Rupang sebagai simbol pembersihan pikiran dari tiga musuh utama dalam diri manusia yakni loba (keserakahan), dosa (kebencian), dan moha (kebodohan).

"Memandikan Rupang untuk menghapus semua kekotoran batin kita. Terutama batin kita yang berkaitan dengan keserakahan, kebencian, kebodohan sehingga seperti terlahir kembali dan lebih bersih ," ucap Lily. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru