Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

Ahmad Hadian: Wacana Sekolah 5 Hari di SMA/SMK Perlu Kajian Mendalam

Firdaus Peranginangin - Sabtu, 24 Mei 2025 01:03 WIB
241 view
Ahmad Hadian: Wacana Sekolah 5 Hari di SMA/SMK Perlu Kajian Mendalam
(Foto: harianSIB.com/Firdaus)
H Ahmad Hadian
Medan (harianSIB.com)

Anggota Fraksi PKS DPRD Sumut H Ahmad Hadian mengatakan, wacana atau rencana penerapan sistem sekolah lima hari untuk jenjang SMA/SMK di Sumut, perlu kajian mendalam demi efektivitas pendidikan sekaligus mengurangi kenakalan remaja dengan memberi ruang lebih bagi siswa untuk bersama keluarga.

"Wacana ini sangat positif. Tapi harus dikaji secara komprehensif, baik dari aspek kurikulum, sosial, maupun kesiapan infrastruktur pendidikan di Sumut, karena salah satu tantangan utama dalam penerapan sekolah lima hari, penyesuaian beban kurikulum," ujar

Ahmad Hadian kepada wartawan, Jumat (23/5/2025), di DPRD Sumut.

Baca Juga:

Saat ini, katanya, guru yang telah tersertifikasi diwajibkan mengajar minimal 24 jam per minggu. Dengan pengurangan satu hari belajar, otomatis diperlukan pengaturan ulang jadwal pelajaran agar tidak mengurangi substansi pembelajaran.

"Sekolah-sekolah Islam Terpadu sudah terbiasa menerapkan sistem ini, mereka mengganti waktu belajar yang hilang dengan sistem full day hingga sore hari. Tapi apakah hal ini bisa diterapkan juga di sekolah negeri? Ini perlu kajian lebih dalam," katanya.

Baca Juga:

Ahmad Hadian juga menyoroti sisi sosial dari kebijakan dimaksud, walaupun tujuan utamanya memberikan waktu berkualitas bersama keluarga di akhir pekan, tapi tidak semua orang tua bisa hadir mendampingi anak-anak pada hari Sabtu.

"Jika orang tuanya ASN mungkin Sabtu libur, tapi bagi yang bekerja di sektor informal atau swasta, Sabtu tetap hari kerja. Justru anak-anak bisa saja dibiarkan tanpa pengawasan, malah membuka peluang bagi mereka melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Lebih lanjut, Ahmad Hadian menekankan, pendidikan bukan hanya soal penyampaian materi, tapi juga pembentukan karakter, sehingga perlu ada pembiasaan nilai-nilai moral dan sikap positif sejak dini, yang dimulai dari keteladanan guru.

"Guru harus menjadi teladan, sehingga butuh pembinaan yang serius. Orang tua juga perlu dilibatkan agar apa yang ditanamkan di sekolah bisa dilanjutkan di rumah. Jangan sampai ada kesenjangan persepsi antara sekolah dan keluarga," katanya.

Ahmad Hadian berharap wacana ini bisa menjadi momentum bagi Pemprov Sumut untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem pendidikan secara menyeluruh, sebab tujuan akhirnya, melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter dan bermoral baik.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru